Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 2 Anggota Paskibraka Asal Sulbar Gagal ke Istana Negara karena Positif Covid-19

Kompas.com - 28/07/2021, 15:24 WIB
Himawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com -  Sebanyak dua pelajar asal Sulawesi Barat, Arya Maulana Mulya dan Christina, harus mengubur impiannya menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional pada HUT ke-76 RI di Istana Merdeka, Jakarta, usai dinyatakan positif Covid-19.

Kedua pelajar dari Kabupaten Majene dan Mamuju itu dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil tes PCR mereka keluar pada Sabtu (24/7/2021), saat keduanya sudah menemui Gubernur Sulbar Andi Ali Baal Masdar di Mamuju.

Mereka dinyatakan positif hanya beberapa jam sebelum keberangkatan mereka ke Jakarta pada Sabtu malam.

Baca juga: Cerita NT Gugat Sekolah karena Anaknya Gagal Jadi Anggota Paskibraka, Diduga Ada Unsur Nepotisme

Christina (16), calon anggota Paskibraka yang gagal berangkat itu, mengaku terkejut dengan hasil tes yang menyatakan dirinya positif Covid-19.

Apalagi setelah melakukan tes PCR ulang di Kabupaten Mamasa, Christina dinyatakan negatif Covid-19 setelah hasilnya keluar pada Selasa (27/7/2021).

"Perasaannya pasti sedih, tapi di balik semua ini saya sangat percaya bahwa ada rencana Tuhan yang lebih baik," kata siswi SMA Negeri 1 Mamuju ini saat melakukan konferensi pers di Mamasa, Rabu (28/7/2021).

Terkait hal ini, Christina bersama keluarganya pun mendatangi kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mamasa, Rabu (28/7/2021), karena merasa ada kejanggalan terkait kegagalannya berangkat menjadi anggota Paskibraka nasional tahun ini.

Baca juga: Anaknya Tak Jadi Anggota Paskibraka, Orangtua Gugat Sekolah ke Pengadilan

Sementara itu, ayah Arya Maulana Mulya, Hasbi, mengatakan, anaknya kini menjalani isolasi mandiri di kediamannya setelah diantar Satgas Covid-19 pada Sabtu lalu.

Hasbi mengatakan, kabar ini sangat mengejutkan putranya karena Arya sudah melakukan tes PCR saat berada di Majene yang hasilnya negatif Covid-19.

"Arya juga tidak ada gejala. Biasa-biasa ji," ujar Hasbi kepada Kompas.com melalui telepon.

Kecewa

Hasbi mengatakan, saat tiba di Mamuju, anaknya bersama Christina memang kembali melakukan tes PCR sebagai syarat penerbangan mereka ke Jakarta.

Hasbi pun tak mampu menyembunyikan kekecewaannya.

Terlebih lagi, segala perlengkapan dan kebutuhan Arya termasuk tes kesehatan di Kabupaten diurusnya sendiri tanpa melibatkan pemerintah.

"Semoga ini adik-adik ke depan ini, khususnya dua orang ini, kalau bisa fasilitasilah kalau memang tahun ini tidak bisa, tahun depan perjuangkanlah karena sekarang baru naik kelas 2," harap Hasbi.

Baca juga: Tonton Paskibraka Sylvia Bawa Baki Saat Penurunan Bendera di Istana, Ayah Terharu Sampai Menangis

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Barat Muhammad Hamzih menegaskan, hasil tes PCR Christina dan Arya yang menyatakan mereka positif Covid-19 tidak dibuat-buat.

Dia pun menyebutkan, tes PCR yang dilakukan kedua anggota Paskibraka itu sebelum berangkat adalah instruksi langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga demi mengantisipasi peredaran virus corona yang masih tinggi di Jakarta.

"Semua di-swab setelah dilepas Pak Gub. Esoknya keluar positif dari BPOM. Kita laporkan ke Jakarta bahwa mereka positif dan (mereka) bilang tidak boleh harus dikarantina," ujar Hamzih melalui telepon, Rabu siang.

Hamzih sudah meminta pada Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk memberikan keringanan pada Christina dan Arya agar tetap bisa menjadi anggota Paskibraka nasional setelah hasil swab PCR-nya negatif.

Baca juga: Sudrajat, Anak PNS yang Terpilih Jadi Paskibraka di Istana Negara, Bercita-cita Masuk Tentara

Namun, menurut Hamzih, Kemenpora tak memberikan toleransi karena semua anggota Paskibraka nasional diwajibkan berkumpul di Jakarta pada 24 Juli malam.

Digantikan

Untuk itu, Dispora Sulbar menggantikan Christina itu dengan siswa lain yang berada di peringkat ketiga dan keempat saat seleksi calon anggota Paskibraka tingkat provinsi.

Kedua pelajar yang menggantikan mereka yakni Anggi F Tamutuan dari SMAN 1 Mamasa dan Muhammad Juandi Ali dari SMAN 3 Polewali.

"Saya sudah berdebat dengan pihak Jakarta, saya juga agak kesal mengapa tidak kasih kita kesempatan satu minggu untuk adik-adik ini. Siapa tahu besok lusa negatif kan, tapi tidak boleh, Jakarta hanya memberikan waktu sampai hari Senin (26/7/2021)," tutur Hamzih.

Baca juga: Kisah Sang Juara Kelas yang Kembali Terpilih Jadi Paskibraka di Istana Negara, Ibunya Tak Kuasa Menahan Haru

Saat ini, kata Hamzih, pihaknya akan menemui pihak keluarga untuk menjelaskan kegagalan Christina dan Arya menjadi anggota Paskibraka nasional.

Dia juga tetap berencana memberikan penghargaan kepada Christina dan Arya agar para pelajar itu tetap semangat usai kegagalan mereka tersebut.

"Kami tetap meminta panitia seleksi nasional untuk memberikan penghargaan atau sertifikat anak ini sudah menjadi paski nasional. Karena bukan maunya mereka tidak berangkat, tapi ini Covid-19," tandas dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com