TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki temuan diduga tabung oksigen palsu yang menyebabkan ternak ikan warga mati di Tulungagung, Jawa Timur.
Hasil penyelidikan, tabung yang sempat digunakan peternak ikan itu ternyata milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) salah satu wilayah di Jawa Timur.
Tabung tersebut berisi oksigen yang biasa digunakan untuk menyelam dan tidak membahayakan bagi manusia.
Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto menjelaskan, asal usul tabung oksigen itu bisa digunakan masyarakat umum.
Beberapa pekan lalu, sejumlah daerah mengalami kelangkaan oksigen seiring meningkatnya kasus positif Covid-19.
Baca juga: Tabung Oksigen Diduga Palsu di Tulungagung, Bermula Laporan Pedagang Ikan, Polda Jatim Turun Tangan
BPBD salah satu daerah di Jatim lalu menginisiasi gerakan pengisian oksigen gratis. Program itu diunggah di media sosial untuk mendapat perhatian dari masyarakat yang membutuhkan.
Apalagi, saat itu banyak warga yang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri dan membutuhkan oksigen.
"Ketika stok oksigen medis sudah ada, maka pembagian oksigen gratis tersebut dihentikan. Dan ini murni kemanusian, tanpa dipungut biaya," kata Hendro di Polres Tulungagung, Jumat (23/7/2021).
Karena bersifat darurat, tabung gratis itu berisi oksigen yang biasa dipakai menyelam. Meski begitu, oksigen di dalam tabung itu dinyatakan aman buat manusia.
Handono menjelaskan, hal ini dilakukan oleh pihak BPBD sebagai upaya pertolongan pertama bagi penderita Covid-19.
"Sudah kami komunikasikan di lokasi tempat isi ulang oksigen tersebut, dan dinyatakan aman," terang AKBP Handono.
Tabung oksigen yang dibagikan secara gratis itu lalu sampai ke tangah peternak ikan di Tulungagung, Jawa Timur.
Terkait sejumlah ikan yang mati diduga akibat oksigen itu, Handono menegaskan, isi tabung tersebut tidak membahayakan dan sudah dikaji.
"Oksigen selam, juga bisa dipakai manusia. Tidak tahu bagaimana akhirnya bisa sampai di peternak ikan," terang AKBP Handono.
Menurut Handono, saat tabung oksigen langka, permintaan isi ulang yang diinisiasi BPBD tersebut diminati banyak warga. Sehingga, mesin pengisi tabung oksigen rusak dan tak lagi melayani isi ulang gratis.
"Saat itu permintaan isi ulang banyak sekali. sampai mesinnya rusak," kata AKBP Handono.
Baca juga: Polisi Sebut Tak Ada Peredaran Oksigen Palsu di Tulungagung, Begini Faktanya
Sebelumnya, kabar mengenai tabung oksigen palsu beredar di kalangan peternak ikan di Tulungagung. Sejumlah ikan yang diberi oksigen diduga palsu itu mati.
Sementara ikan lain bisa diselamatkan setelah peternak mengganti oksigen dengan tabung cadangan yang dimilikinya.
Polisi pun menyelidiki dugaan tersebut. Tabung yang diduga berisi oksigen palsu dan ikan yang mati dibawa sebagai barang bukti.
"Ini bukan dipalsukan atau bagaiman, tapi tabung berisi oksigen selam dan bersifat sementara," terang AKBP Handono.
"Lebih detailnya, dari Polda yang menjelaskan," tambah AKBP Handono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.