Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Rampas Jenazah Pasien Covid-19 Akhirnya Dites Swab, 2 Orang Positif, Ini Kronologinya...

Kompas.com - 23/07/2021, 11:23 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 10 warga yang menjemput paksa jenazah pasien Covid-19 berinisial GM di Rumah Sakit Umum Siloam Kupang akhirnya menjalani tes cepat antigen.

Sebanyak 10 orang yang merupakan keluarga dekat pasien itu ikut merampas jenazah dan membawanya ke rumah duka di Kelurahan Airmata, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Sabtu (17/7/2021).

Kapolsek Kelapa Lima Kompol Sepuh Siregar menjelaskan, polisi bersama pemangku kepentingan setempat langsung menggelar rapat kordinasi setelah warga merampas dan memakamkan jenazah di tempat pemakaman umum.

Usai rapat, Lurah Airmata Saiful Djamil Umar meminta bantuan perangkat rukun tetangga (RT) setempat bernama Farid Belajam untuk mendekati keluarga GM.

Farid pun menghubungi keluarga GM dan meminta mereka menjalani tes cepat antigen di puskesmas.

Baca juga: Semangati Siswa yang Divaksin, Wabup Banyuwangi: Tidak Perlu Takut, Lebih Sakit Dicubit Orangtua

Keluarga GM bersedia menjalani tes. Setelah itu, Bhabinkamtibmas dan anggota Polsek Kelapa Lima menuju Puskesmas Kota Kupang, untuk berkoordinasi agar dapat membantu melakukan tes usap terhadap keluarga almarhum GM.

"Mereka lalu menemui dokter Trio untuk berkoordinasi dan pihak Puskesmas Kota, agar bersedia membantu melakukan tes swab sesuai kesepakatan waktu yang ditentukan," ujar Siregar, kepada Kompas.com, Jumat (23/7/2021) pagi.

Sebanyak 10 anggota keluarga GM menjalani tes cepat antigen pada Kamis (22/7/2021). Hasilnya, dua orang positif Covid-19, yakni suami dan anak almarhumah.

Kedua orang berinisial AU dan NAU itu pun menjalani isolasi mandiri.

 

Menurut Siregar, tes cepat terhadap keluarga GM dilakukan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.

"Juga mencegah timbulnya klaster baru positif Covid-19, sehingga dapat mencegah penyebaran virus corona di wilayah hukum Polsek Kelapa Lima khususnya di Kelurahan Airmata,"kata Siregar.

Sebelumnya, sebuah video sejumlah orang menggotong jenazah pasien yang diduga meninggal karena Covid-19, viral di media sosial.

Baca juga: 3 Warga Kota Kupang Terpapar Covid-19 Varian Delta

Dalam video berdurasi 16 detik itu, terlihat sejumlah orang menggotong jenazah mayat dari Rumah Sakit Umum Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jenazah tersebut, diketahui merupakan seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Air Mata, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, NTT.

Keluarga tak terima pasien yang meninggal di RSU Siloam itu divonis Covid-19.

Keluarga lalu memaksa menggotong jenazah untuk dibawa dan dimakamkan di pekuburan umum Batukadera, yang berada tak jauh dari rumah almarhumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com