Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Isnandar, Terpaksa Jual Rumah untuk Makan, 3 Tahun Tak Bisa Kerja karena Sakit

Kompas.com - 21/07/2021, 18:40 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sudah tiga tahun lamanya Isnandar tidak dapat bekerja karena setengah lumpuh akibat reumatik.

Warga Desa Tingal, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar itu merasa bersyukur mendapatkan bantuan beras pagi ini, Rabu (21/7/2021).

"Iya tadi pagi dapat kiriman beras 5 kilogram dari Pak Babin (Babinsa). Lumayan dapat menyambung hidup beberapa minggu ke depan," ujar pria yang tinggal sebatang kara itu.

Baca juga: Oksigen Terbatas, RS di Bali Tolak Pasien meski Mereka Meratap Minta Opname

Jual separuh rumah untuk bertahan hidup

Sejak menderita reumatik akut, Isnandar tidak lagi bisa mencari nafkah meski sekadar untuk menghidupi dirinya sendiri.

Selama itu, laki-laki berusia 67 tahun tersebut hanya dapat mengharapkan belas kasih saudara dan tetangganya.

Dua tahun lalu, dia terpaksa menjual separuh dari tanah dan bangunan rumahnya untuk menyambung hidup.

Separuh lebih rumah dan tanahnya, yaitu bagian ruang tamu rumahnya, telah dijual ke keluarga muda.

"Rumah ini, batas tembok itu, sudah bukan milik saya, sudah saya jual," ujarnya menunjuk tembok pembatas ruang tamu dengan dapur.

Uang penjualan rumah dia gunakan untuk makan dan bertahan hidup.

"Uangnya buat biaya hidup," ujarnya.

Meski demikian, sejak pandemi, Isnandar tidak pernah terdaftar sebagai warga penerima bantuan tunai langsung dari pemerintah sebesar Rp 300.000 dan Rp 600.000 per bulan.

"Selama pandemi, saya baru dapat dua kali bantuan beras masing-masing paket 5 kilogram. Itu awal-awal ramai corona tahun lalu," ujarnya saat Kompas.com berkunjung ke rumahnya.

Baca juga: Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Kembali Positif Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com