Sementara itu, Wakil Direktur Umum RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Deni Diyana, menyebut tersendatnya pencairan klaim Covid-19 tersebut berimbas kepada penyediaan stok obat pasien.
Selama ini, pihak rumah sakit terpaksa menyediakan stok obat dengan meminjam terlebih dahulu kepada rekanan supaya pasien bisa terlayani secara normal.
"Kalau secara operasional masih bisa berjalan sampai sekarang, terganggunya di masalah penyediaan obat, kita sampai harus pinjam dulu di rekanan dan belum bayar menunggu anggaran itu cair," ujar Deni.
Selain obat, ketersediaan oksigen juga terkendala hal sama akibat beberapa rekanan belum terbayarkan oleh pihak rumah sakit.
Selama penyediaan obat dan oksigen kepada pasien, terpaksa pihaknya melakukan hal sama dengan cara meminjam terlebih dahulu dari rekanan penyedia.
"Selain obat, oksigen juga sama. Untuk penyediaan secara darurat saat ini, kita sampai pinjam dulu dari rekanan penyedia," pungkasnya.
Sesuai data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melalui laman resmi Diskominfo Kota Tasikmalaya sampai Rabu (21/7/2021), kasus aktif terkonfirmasi positif mencapai 1.556 orang.
Ada pun jumlah total kasus meninggal kini tercatat sudah mencapai 362 orang.
Khusus selama dua pekan pada Juli 2021, total warga meninggal mencapai 80 orang dan sebanyak 23 diantaranya warga positif Covid-19 yang isoman di tempat tinggalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.