Bukan hanya jumlah kasus aktif meningkat, proporsi jumlah orang yang sedang aktif terinfeksi Covid-19 yang membutuhkan perawatan medis di rumah sakit juga meningkat tajam.
Dari 215 kasus aktif pada 2 Juli, sebanyak 49 persennya atau 104 orang bergejala ringan atau tanpa gejala dan menjalani isolasi mandiri. Sisanya, 51 persen atau 111 orang dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang dan berat.
Ketika kasus aktif melonjak, misalnya sebanyak 641 kasus pada Selasa (20/7/2021), proporsi pasien bergela sedang dan berat juga meningkat menjadi 70 persen.
Sehingga jumlah yang harus mendapatkan perawatan rumah sakit dari 111 orang pada 2 Juli menjadi 464 pasien pada 20 Juli.
Meski jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di delapan rumah sakit rujukan dan penyangga di Kabupaten Blitar meningkat lebih dari empat kali lipat, Satgas Covid-19 tidak pernah melaporkan tingkat okupansi (BOR) rumah sakit melebihi kapasitas.
Baca juga: Video Viral Warga Rampas Jenazah Pasien Covid-19 dari RS, Digotong Menuju Mobil Pikap
"Rumah sakit yang ada, terutama rumah sakit milik pemerintah, terus menerus menambah bed isolasi pasien Covid-19," ujar Jubir Satgas Covid-19 Blitar Eko Wahyudi.
Namun, penambahan kapasitas perawatan bagi pasien Covid-19 tidak diikuti dengan penambahan peralatan medis penunjang khususnya alat bantu pernapasan.
Dengan jumlah pasien yang dirawat sebanyak itu, jumlah ventilator yang tersebar di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Blitar hanya enam unit, sedangkan HFNC delapan unit.
"Sudah kami ajukan bantuan ke Kemenkes," ujar Eko.
Tidak hanya keterbatasan alat terapi oksigen, jumlah tenaga kesehatan juga terbatas sementara tidak sedikit yang harus menjalani isolasi karena terinfeksi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.