BLITAR, KOMPAS.com - Sebuah banner berisi pemberitahuan bahwa instalasi gawat darurat (IGD) tidak dapat menerima pasien yang membutuhkan oksigen dipasang di dekat pintu gerbang RSUD Mardhi Waluyo di Jalan Kalimantan, Kota Blitar.
"Sudah dua hari ini terpasang, oksigennya telat-telat," ujar seorang petugas keamanan RSUD Mardhi Waluyo kepada Kompas.com, Sabtu (17/7/2021) pagi.
Tulisan di banner itu berbunyi, "Mohon maaf untuk sementara IGD tidak menerima pelayanan untuk pasien yang memerlukan oksigen (termasuk pasien Covid-19) sampai dengan ketersediaan oksigen terpenuhi".
Wakil Direktur RSUD Mardhi Waluyo Herya Putra Dharma mengatakan, pemasangan banner tersebut sebenarnya dilakukan karena beberapa alasan.
"Sebenarnya yang utama karena IGD saat ini sudah penuh, sudah overload bahkan. Statusnya sekarang sudah 125 persen keterisiannya," ujar Herya saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Sabtu.
Herya mengatakan, IGD sudah tidak mungkin lagi menampung pasien baru. Ia mengatakan, IGD akan kembali dibuka ketika jumlah pasien berkurang.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Padang Meningkat Tajam, Dinkes: Masyarakat Banyak yang Abai Prokes...
"Di IGD masih menumpuk pasien yang baru datang dan menunggu hasil tes PCR untuk Covid-19. Jadi sifatnya sementara. Kami mohon masyarakat maklum dan sementara mencari rumah sakit lain," ujarnya.
Banyak nakes terpapar Covid-19
Tak hanya keterisian tempat tidur, tenaga kesehatan kewalahan menangani pasien Covid-19.
Menurutnya, ada banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Mereka pun harus menjalani isolasi mandiri.
"Kemarin lima orang porter IGD dan beberapa perawat confirm," ujarnya.
Sebelumnya, kata Herya, lebih banyak lagi tenaga kesehatan (nakes) dan keluarga mereka yang terpapar Covid-19. Beberapa di antaranya masih menjalani isolasi mandiri.
Herya menyebutkan, beberapa di antaranya adalah seorang wakil direktur, seorang kepala bidang, dan seorang kepala seksi di RSUD Mardhi Waluyo.
"Beliau-beliau ini confirm semua satu keluarga," ujarnya tanpa menyebut jumlah pastinya.