Kebutuhan oksigen di desanya meningkat sejak bulan lalu hingga sekarang. Ia menyampaikan saat awal pandemi sangat jarang pasien yang mengalami sesak napas, tetapi sekarang kondisi itu sudah berbeda.
Menurutnya sekarang banyak ditemui pasien Covid-19 di desanya yang saturasi oksigennya sudah turun sehingga membutuhkan bantuan oksigen.
"Kalau dulu kan jarang yang sesek kalau sekarang rata-rata saturasi oksigennya itu rendah. Harus perlu pakai oksigen," ungkapnya.
Tabung yang ia dapat berukuran 6 m³, dia memperkirakan tabung ini hanya bisa bertahan selama 2 hari.
Hal serupa juga dialami oleh Desa Panggungharjo, Sewon, Kabupaten Bantul. Perangkat Desa Panggungharjo, Rosada Athariq mengungkapkan di Bantul juga sudah mulai sulit untuk mencari tabung oksigen.
"Mulai kemarin sudah agak susah mencarinya. Pokoknya saya merasakan agak susah mulai kemarin sama hari ini," kata dia.
Tabung oksigen yang ia dapatkan digunakan untuk pasien yang isolasi di shelter dan pasien yang isolasi di rumah. Dengan jumlah pasien di shelter kurang lebih 25 orang.
"Saat ini sekitar 25an tapi yang di rumah-rumah banyak juga yang membutuhkan oksigen," ujarnya.
Sebelum langka tabung oksigen biasanya tersedia di outlet-outlet di Bantul, tetapi sekarang sudah sulit didapatkan dan dirinya harus mencari sampai Kota Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.