Yudi menyebut, miskomunikasi terjadi di internal pihak rumah sakit, bukan pada petugas yang melakukan pemakaman jenazah.
Sebab, pihaknya hanya menerima dan tidak melakukan penjemputan ke rumah sakit untuk mengambil peti mati tersebut.
"Miskomunikasi terjadi di intern rumah sakit. Perlu diketahui sebagai tim kubur cepat kami hanya menerima saja, kita kan enggak tahu (peti) itu kosong atau berisi," ujarnya, dikutip dari TribunSolo.com.
"Jadi kita hanya menerima, tidak mengambil ke rumah sakit," lanjutnya.
Lanjut Yudi, peti mati yang dikuburkan pada Minggu kemarin berukuran cukup besar dan berat sehingga pihaknya tidak mengetahui jika tidak ada isinya.
Baca juga: Jenazah Tertinggal di RS, Petugas di Klaten Kuburkan Peti Mati Kosong
Lanjut Yudi, peti mati itu dikirim pihak rumah sakit di daerah Solo ke Desa Karanglo.
"Kita tidak mengambil (peti mati) itu, tapi diantar sama ambulans oleh pihak rumah sakit ke makam dan langsung dikubur tim," ungkapnya.
Baca juga: Kisah Tragis BL, Tewas Dibunuh Keponakannya yang Masih SMA karena Menolak untuk Berhubungan Badan