Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuli Bangunan Sempat Viral karena Tak Pakai Masker dan Dipecat Langsung, Begini Nasibnya Sekarang

Kompas.com - 13/07/2021, 15:29 WIB
Putra Prima Perdana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Media sosial sempat ramai dengan beredarnya video seorang kuli bangunan yang dipecat dari tempat kerjanya, lantaran kedapatan tidak memakai masker saat bekerja membangun rumah di salah satu perumahan daerah Puri Kembangan, Jakarta Barat.

Usut punya usut, kuli bangunan itu ternyata warga Cirebon, Jawa Barat, bernama Sudrajat.

Baca juga: Gara-gara Kompor, Mensos Sibuk Keliling Cari Tambahan Alat Dapur Umum, Risma: Biar Saya yang Cari

 

Setelah dipecat dari satu-satunya tempat ia mencari rezeki, hingga kini Sudrajat terpaksa menganggur. Padahal, ia baru bekerja di proyek tersebut sebagai kenek selama 1,5 bulan.

Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi pun berkesempatan berjumpa dengan Sudrajat.

Diantar perangkat desa setempat, Sudrajat mengaku sengaja menghampiri kediaman Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Senin (12/7/2021).

"Dia Kerja sudah satu setengah bulan jadi kenek upahnya Rp 95 ribu per hari," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/7/2021) malam.

 

Gara-gara minum es dipecat

Seorang kuli bangunan sempat viral di media sosial karena ketahuan tak pakai masker dan langsung dipecat oleh tempat proyeknya.Tangkapan Layar Instagram Seorang kuli bangunan sempat viral di media sosial karena ketahuan tak pakai masker dan langsung dipecat oleh tempat proyeknya.

Saat perjumpaan itu, Sudrajat menceritakan kisah pilu yang dialaminya itu. Dia berkilah, saat kejadian ia tengah membeli minuman yang dijajakan pedagang es keliling di perumahan itu.

Nasib sial menimpanya ketika meminum es yang dibeli. Petugas keamanan tiba-tiba datang dan menegurnya karena kedapatan tidak memakai masker.

"Dia ceritanya, waktu itu kerja pakai masker. Terus beli es di luar bangunan kemudian masuk lagi ke area. Minum es buka masker kemudian ketahuan security disuruh pulang. Sebenarnya pakai masker, cuma diturunin pas mau minum es," ucap Dedi mengulangi cerita Sudrajat.

Belum sempat menjelaskan alasannya tidak memakai masker, para petugas keamanan perumahan langsung mengusirnya dari tempat kerjaanya.

Mereka pun meminta pimpinan proyek untuk memecatnya sebagai kuli bangunan dengan alasan saat ini tengah diberlakukan PPKM Darurat.

Pada saat itulah, video pemecatan dan pengusiran Sudrajat tersebar dan viral di media sosial.

 

Ditawari kesempatan

Mendengar kisah pilu Sudrajat, Dedi Mulyadi lalu menasihatinya dan meminta agar Sudrajat melupakan kejadian tersebut dan segera menata kehidupan yang baru.

Mantan Bupati Purwakarta itu menawarkan dua pilihan kepada Sudrajat. Pertama, menawari pekerjaan sebagai kuli bangunan di kediamannya di Lembur Pakuan.

"Pertama, saya tawari kerja di lingkungan tempat tinggal saya, bisa jadi tukang tembok, merawat taman, atau apa saja yang dia mau," kata Dedi.

Tawaran kedua dari Dedi adalah mengikuti pelatihan usaha sekaligus memberinya modal untuk bisnis kecil-kecilan.

"Kedua saya siapkan pelatihan usaha berikut untuk modal usahanya," ungkapnya.

Sudrajat tampak bersemangat dengan dua opsi yang diberikan oleh Dedi Mulyadi. Sembari berpikir di kampung halamannya, Sudrajat untuk sementara ini pulang dulu ke Cirebon.

"Dia sekarang mau pulang dulu buat istirahat di kampungnya. Setelah itu dia janji mau memilih satu dari dua tawaran yang saya sampaikan itu," pungkas Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com