Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICU RSUD Pontianak Penuh, Rusunawa Disiapkan Jadi RS Lapangan

Kompas.com - 13/07/2021, 14:15 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Ruang intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), dinyatakan penuh. Sedangkan ruang perawatan isolasi tersisa 10 tempat tidur.

Untuk mengantisipasi lonjakan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mempersiapkan rumah susun sederhara sewa (rusunawa) Nipah Kuning Pontianak untuk dijadikan rumah sakit (RS) lapangan.

“Seandainya terjadi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang membutuhkan perawatan, maka kita akan mengambil langkah darurat dengan menambah tempat tidur pada ruang isolasi serta mengupayakan agar Rusunawa Nipah Kuning bisa menjadi RS lapangan," kata Edi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Picu Macet, Penyekatan di Perempatan Tanray Pontianak Dibuka Sementara

Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan sejumlah puskesmas di Kota Pontianak untuk merawat pasien Covid-19.

Sementara itu, terkait ketersediaan oksigen di RSUD SSMA Kota Pontianak, Edi meminta pihak rumah sakit memastikan agar ketersediaan oksigen tidak boleh kosong. Pihaknya juga melakukan koordinasi bersama Tim Satgas Oksigen Provinsi Kalbar serta pemasok oksigen.

"Setelah terbentuknya Tim Satgas Oksigen, ketersediaan oksigen bisa dibantu jika ada kekurangan dari provinsi," tutup Edi.

Diberitakan, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengancam akan mencabut izin distributor oksigen nakal yang lebih mementingkan profit dengan menjual kepada industri ketimbang rumah sakit.

Baca juga: 10 Titik di Kota Pontianak Disekat Selama PPKM Darurat, Ini Lokasinya

Sebagaimana diketahui, permintaan oksigen di rumah sakit maupun perseorangan mengalami peningkatan akhir-akhir ini karena lonjakan kasus Covid-19.

“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengawasi pasokan jangan sampai putus. Apabila distributor oksigen kedapatan tidak bisa menyediakan pasokan ke rumah sakit namun dijual ke industri karena beda harga, maka kita cabut dan putus kerjasamanya,” kata Sutarmidji dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/7/2021).

Sutarmidji meminta para perusahaan distributor oksigen memprioritaskan rumah sakit di Kalbar selama pemberlakuan PPKM darurat di masa pandemi.

“Kalau perlu mereka (distributor oksigen) kita laporkan,” ucap Sutarmidji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com