Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Membeludak, Kerja Penuh 24 Jam, Petugas Kamar Mayat: Capek, Sudah Sesak Napas Pakai APD

Kompas.com - 12/07/2021, 15:29 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Para petugas kamar mayat kelelahan akibat terus membeludaknya jumlah kematian pasien positif Covid-19 setiap harinya di RSUD Soekardjo Tasikmalaya.

Salah satu petugas sampai sesak napas dan sempat diberikan bantuan medis akibat antrean jenazah untuk pemulasaraan dan pemakaman terus bertambah.

"Iya, terus bertambah. Kemarin saja (ada) 19 jenazah Covid-19. Sejak awal Juli, rata-rata setiap harinya ada belasan jenazah yang meninggal tak pernah berhenti dan berturut-turut setiap harinya," jelas Koordinator Kamar Mayat RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Ajat Sudrajat, kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Lagi, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Saat Isoman di Tasikmalaya

Saking sibuknya petugas mengurus jenazah Covid-19, Ajat mengaku sampai ada salah satu rekannya yang sesak napas kelelahan saat memakai alat pelindung diri lengkap.

Dirinya langsung memberikan bantuan medis darurat kepada rekannya tersebut dan meminta beristirahat untuk memulihkan kondisi badannya.

Baca juga: Tukang Bubur hingga Bos Baso Kena Denda PPKM Darurat di Tasikmalaya, Total Rp 26 Juta

"Kelelahan, capek, panas juga pakai APD sampai sempat sesak napas. Tadi diberikan bantuan dan diminta istirahat dulu sebentar," tambah Ajat.

Ajat bersama timnya pun mengaku kewalahan membuat peti mati khusus protokol kesehatan secara dadakan dan membuat jenazah harus antre untuk dimakamkan.

Menurutnya karena sejak pertengahan Juni kemarin, stok peti mati jenazah Covid-19 telah habis dan harus membuat secara mendadak oleh timnya.

"Selain pemulasaraan jenazah, kita juga harus membuat peti mati terlebih dahulu karena stoknya habis," ujar dia.

Menurutnya, jumlah kematian pasien Covid-19 tinggi masih terus terjadi sampai sekarang.

Pihaknya pun selama ini terus secara bergantian berjaga dan memulasarakan jenazah selama 24 jam penuh.

"Hari ini saja sudah ada lagi pasien yang meninggal akibat Covid-19," pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, membenarkan adanya keterbatasan jumlah personel pemulasaraan jenazah dan petugas pemakaman.

Sehingga, pihaknya berharap kepada semua keluarga korban meninggal akibat Covid-19 supaya memakamkannya di tempat terpusat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Aisyah Rasida di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.

"Jadi tolong juga bantu kami, para petugas kamar mayat dan pemakaman, supaya masyarakat mengerti tugas mereka selama ini sangat berat. Sampai kelelahan karena tingginya kasus kematian Covid-19. Saya mohon supaya terpusat saja pemakamannya di TPU Aisyah Rasida, karena akan lebih mudah," singkat dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com