Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Tukang Bubur Kena Denda, Warga Makin Taat Protokol Kesehatan

Kompas.com - 10/07/2021, 15:28 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan mengatakan, terjadi penurunan jumlah pelanggar protokol kesehatan (prokes) di wilayahnya.

Menurut Doni, masyarakat mulai memahami aturan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Doni mengatakan, masyarakat menyaksikan sendiri kasus pelanggaran prokes yang melibatkan tukang bubur terkenal di wilayah itu.

Baca juga: Mengaku Tak Tenang Berjualan Usai Didenda Rp 5 Juta, Kakak Beradik Tukang Bubur Pilih Pulang Kampung ke Garut

Kemudian, sanksi yang diberikan kepada pabrik ekspor kayu dan empat kafe yang nekat beroperasi di batas waktu yang telah ditentukan.

"Ada penurunan jumlah pelanggaran sekarang, ini sudah dipahami masyarakat Kota Tasikmalaya dan diharapkan dilaksanakan secara konsisten," ujar Doni kepada wartawan di kawasan Taman Kota Tasikmalaya, Sabtu (10/7/2021).

Menurut Doni, perlu ada kesadaran dari masyarakat, karena memang PPKM berdampak pada semua sektor.

"Kami mohon maaf harus bertindak tegas bagi warga yang bandel. Langkah ini demi menyelamatkan masyarakat," kata Doni.

Baca juga: Kisah Tukang Bubur Tasikmalaya, Cari Utang Bayar Denda Rp 5 Juta dan Bertemu Hamba Allah

Doni berharap, vonis hakim terhadap para pelanggar PPKM Darurat bisa memberikan efek jera.

Ia pun memastikan bahwa Satgas Covid-19 tidak tebang pilih dalam menindak pelanggar.

"Hari ini kita sudah ada 5 pelanggar yang sidang di tempat. Pelanggar mulai dari kalangan pengusaha dan lainnya. Ini sebagai efek jera dan memberikan dampak ke pelaku usaha atau masyarakat yang masih belum taat," kata dia.

Doni meminta agar masyarakat tetap berada di rumah selama PPKM Darurat.

Apalagi, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih tinggi, bahkan per hari bertambah 100 kasus baru.

"ini darurat, faktanya demikian. Ini semuanya harus paham untuk bisa menyelamatkan kita semua dari Covid-19," kata Doni.

Hingga saat ini ada 6 pelanggar PPKM Darurat yang sudah divonis oleh Pengadilan Negeri Tasikmalaya.

Para pelanggar mulai dari tukang bubur, dua pemilik kafe di Cilembang dan pusat Kota Tasikmalaya.

Kemudian seorang pemilik pabrik pengolahan kayu di Indihiang dan seorang pengusaha Baso di Ruko Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com