Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap 2 Pabrik Rumahan Produksi Obat Keras Ilegal di Jabar, Omzetnya Capai Miliaran Rupiah

Kompas.com - 09/07/2021, 19:08 WIB
Agie Permadi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

 

Ungkap pabrik rumahan di Lembang

Tak sampai situ, polisi kemudian kembali mengembangkan perkara pembuatan obat-obatan ilegal tersebut.

Sampai akhirnya menemukan pabrik rumahan di Kampung Baru Nagri, Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (6/7/2021).

"Pemilik pabrik rumahan tersebut berinisial SS (44) kita tangkap," pungkasnya.

SS ini merupakan warga Jalan Dr Junjunan Keluarahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.

Saat dilakukan pemeriksaan, awalnya SS tak mengakui membuat obat keras ilegal tersebut.

Namun setelah dilakukan interograsi mendalam akhirnya SS mengakui memiliki rumah produksi obat-obatan ilegal di wilayah Lembang.

Selain menangkap tersangka, polisi juga membawa sejumlah barang bukti, dan menyegel pabrik rumahan di wilayah lembang tersebut.

Menurut Erdi, pelaku memproduksi obat keras ilegal tersebut sebanyak 1.5 juta butir, setiap butirnya dijual seharga Rp 10.000.

"Omzetnya mencapai Rp 1.5 miliar dari produksi di dua tempat tersebut," jelas Erdi.

Menurut keterangan tersangka kepada polisi, pabrik rumahan tersebut sudah beroperasi sejak bulan Februari 2021.

"Beroperasi sejak empat bulan lalu dari Februari," ujarnya.

Berdasarkan pantauan, lokasi pabrik rumahan di Lembang itu berada di sebuah halaman rumah yang luas terdapat bangunan seperti gudang di sebelah kanan ujung.

Gudang itu menjadi tempat produksi obat keras ilegal tersebut, dan saat ini sudah di pasangi garis polisi.

Di dalam gudang tersebut terdapat bahan dasar pembuatan obat ilegal, oven, hingga alat pencetak obat.

"Di belakang pabrik rumahan itu ada kandang unggas, angsa bebek dan ayam jago, itu menurut tersangka hanya hobi tapi kami melihat itu untuk menutupi kegiatan ini," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

Regional
Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Regional
Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Regional
Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Regional
Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Regional
Mahasiswa Kedokteran 'Nge-prank' Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Mahasiswa Kedokteran "Nge-prank" Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Regional
Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Regional
Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Regional
Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Regional
Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Regional
Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Regional
Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Regional
Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Regional
3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan 'Cleaning Service' RSUD Nunukan Mogok Masal

3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan "Cleaning Service" RSUD Nunukan Mogok Masal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com