KARAWANG, KOMPAS.com - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) memberikan pnijaman tabung oksigen beserta perlengkapannya gratis bagi pegawai Unsika atau keluarganya yang positif Covid-19.
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika Astri Nurdiana menyebut saat ini terkumpul sekitar 10 tabung oksigen yang terkumpul, baik dari inventaris hingga milik dosen yang buka praktik. Biayanya pun berasal dari para sukarelawan.
"Karena hanya terbatas sekali hanya 10 jadi program ini enggak bisa dioper keluar. Kami prioritaskan untuk karyawan karyawan yang terkonfirmasi positif, termasuk kalau keluarganya terdampak kami fasilitasi," ujar Astri melalui sambungan telepon, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Pemkab Karawang Siapkan 3 Tempat Isolasi Mandiri bagi Pasien Covid-19
Untuk mendapatkannya, yang membutuhkan dipersilakan menghubungi (0267) 8617979 atau melaui pesan WhatsApp ke nomor 085779622504. Pemohon harus menyebutkan identitas dan untuk siapa oksigen tabung itu akan digunakan.
Setelah diverifikasi dan terdapat stok oksigen tabung, tim akan menyiapkan selang dan regulator oksigen. Setelah siap, pihak yang membutuhkan dipersilakan mengambil ke Klinik Astri di Jalan Raya Klari Nomor 9, Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari, Karawang.
"Ketika sudah siap baru kami akan kontak kembali yang membutuhkan untuk mengambil ke Klinik (Astri)," ujar dia.
Pihaknya, kata Astri, belum bisa mendistribusikan kepada yang membutuhkan lantaran keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Sehingga yang membutuhkan diharapkan mengutus keluarganya atau siapanya untuk mengambil ke klinik tersebut.
Baca juga: Perusahaan di Karawang Tak Lapor Kasus Covid-19, Begini Tindakan Bupati
Astri mengungkapkan awal mula program "Bernapas bersama Fikes Unsika" itu digagas. Beberapa waktu lalu, ia mendapat kabar ibu rekannya terpapar Covid-19 dan saturasi oksigennya sekitar 80.
Kondisi tersebut, kata dia, termasuk kritis lantaran normalnya saturasi oksigen di atas 95. Sementara mencari oksigen tabung susah.
Karena keprihatinan itu, sepakat terbentuk sukarelawan untuk menggalang oksigen tabung. Tujuannya tentu saja untuk meringankan beban orang-orang yang terdampak.
Pihaknya tak ingin orang yang sedang sakit masih memikirkan sulitnya mencari oksigen tabung.
"Kami berpikir itu hal kecil sebetulnya, tapi sangat berharga sekali untuk menyambung nyawa seseorang," kata Astri.