Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aduh Bapak, Kayaknya Ini Kita Mau Bakar Semua, Keluar Sudah Ambil Barang-barang Berharga"

Kompas.com - 06/07/2021, 17:50 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Kardas masih trauma. Rumah toko (ruko) yang ia tempati bersama keluarga sekaligus menjadi sumber mata pencahariannya dibakar massa saat kerusuhan pada 28 Juni 2021.

Peristiwa itu terjadi begitu cepat. Massa pendukung pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil, melakukan perusakan di Distrik Elelim setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi jagaoannya.

Sebanyak 34 kantor pemerintah, 126 rumah toko, 115 kendaraan roda dua, dan empat mobil, menjadi sasaran amuk massa.

Kardas menceritakan peristiwa yang dialaminya pada hari yang nahas itu. Massa, kata Kardas, tiba-tiba mampir ke kiosnya.

Massa meminta Kardas dan keluarga keluar dari kios tersebut. Kardas juga diminta membawa barang berharga.

"Mereka datang ke kios saya lalu bilang, 'aduh bapak kayaknya ini kita mau bakar semua, keluar sudah, ambil barang-barang berharga', jadi saya bilang kalau begitu bakar sudah, baru saya nonton di depan rumah sampai hangus" kata Kardas saat ditemui di Gedung Tongkonan Wamena, Jayawijaya, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Warga Sebut Suhu di Nganjuk Terasa Lebih Dingin, Begini Penjelasan BMKG

Menurut Kardas, tak ada aparat keamanan di lokasi kejadian saat kerusuhan tersebut pecah. Meski membakar ratusan kios, Kardas menyebut, massa tak melakukan kekerasan terhadap warga.

Kardas bahkan mengaku mengenal sejumlah pelaku yang membakar kiosnya.

"Yang bakar kita teman-teman semua," kata Kardas yang berprofesi sebagai pengusaha kayu itu.

Kardas mengaku trauma. Ia pun memilih mengungsi ke Wamena setelah insiden tersebut.

Meski trauma, Kardas mengaku ingin kembali ke Distrik Elelim saat situasi kondusif.

"Ya mau balik tapi nanti tunggu semua kondusif, tunggu penetapan (bupati dan wakil bupati) dulu," kata pria yang telah tinggal di Yalimo sejak 2009 itu.

Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri tengah meninjau lokasi Kantor KPU dan Bawaslu Yalimo yang menjadi salah satu sasaran dari aksi pembakaran yang dilakukan oleh massa pendukung Erdi Dabi-Jhon Wilil yang tidak terima atas putusan MK, Yalimo, Papua, Senin (5/7/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri tengah meninjau lokasi Kantor KPU dan Bawaslu Yalimo yang menjadi salah satu sasaran dari aksi pembakaran yang dilakukan oleh massa pendukung Erdi Dabi-Jhon Wilil yang tidak terima atas putusan MK, Yalimo, Papua, Senin (5/7/2021)

Kabur ke Polsek

Warga Yalimo lainnya, Ilias juga menjadi korban perusakan massa Erdi-Jhon tersebut. Kiosnya dibakar massa.

Sesaat sebelum kerusuhan mencapai kiosnya, Ilias telah melihat asap mengepul dari jauh. Teriakan massa juga terdengar.

 

Ilias yang merasa situasi tak lagi kondusif membawa seluruh keluarganya ke Polsek Elelim untuk berlindung.

"Sekarang rumah sudah habis terbakar, waktu kejadian kami lari ke Polsek," kata Ilias yang juga sudah berada di Wamena.

Ilias yang berasal dari Makassar itu akan mengungsi ke Mushala Al-Mustaqim Jibama bersama warga Makassar lainnya.

Sebelum pindah ke tempat pengungsian, ia lebih dulu mengisi data di Gedung Tongkonan Wamena yang menjadi posko induk pengungsi Yalimo.

Kini, sudah ada 1.025 warga Yalimo yang mengungsi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Baca juga: Cerita Pengungsi Kerusuhan Yalimo Diminta Keluar oleh Massa, Saksikan Rukonya Dibakar

Tak ada pengungsi di Distrik Elelim

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang menjelaskan, tak ada pengungsi yang tersisa di Distrik Elelim. Mereka telah dievakuasi ke Wamena.

"Sekarang sudah tidak ada pengungsi, mereka tadi malam berangkat ke Wamena pakai truk dan mobil-mobil strada," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.

Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menemui massa pendukung pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil, yang masih memalang jalan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Senin (5/7/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menemui massa pendukung pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil, yang masih memalang jalan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Senin (5/7/2021)

Sementara itu, Koordinator Posko Induk Penanganan Pengungsi Yalimo Arman Ponto mengatakan, evakuasi dilakukan sesaat setelah mendapat informasi pembukaan akses yang diblokir massa.

Massa membuka akses menuju Distrik Elelim setelah ditemui Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri pada Senin (5/7/2021) malam.

"Kita turunkan sekitar 35 kendaraan, saya sendiri turun ke Elelim ketuk-ketuk rumah warga yang tidak dibakar untuk tanya apa mereka mau ikut ke Wamena apa tidak," kata Arman.

 

Saat ini, ada 737 orang pengungsi Yalimo di Gedung Tongkonan Wamena.

Para pengungsi membutuhkan bantuan bahan makanan dan keperluan bayi serta balita.

"Bahan pokok pasti kita butuh tapi keperluan bayi ini sekarang kurang sekali," kata dia.

Suasana Gedung Tongkonan Wamena yang menjadi Posko Induk Pengungsi Yalimo, Jayawijaya, Papua, Selasa (6/7/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Suasana Gedung Tongkonan Wamena yang menjadi Posko Induk Pengungsi Yalimo, Jayawijaya, Papua, Selasa (6/7/2021)

Para pengungsi yang berada di Gedung Tongkonan juga tidur beralaskan terpal atau tikar. Hanya ada satu dapur umum yang dibuat secara swadaya oleh Paguyuban Nusantara.

Baca juga: Terpapar Covid-19, Ketua IDI Nganjuk Dirujuk ke RSUD Soetomo Surabaya

Sebelumnya, pascaputusan Mahkamah Komstitusi (MK) yang mendiskualifikasi kepesertaan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi-Jhon Wilil, massa membakar beberapa kantor dan kios di Distrik Elelim pada Selasa (29/6/2021).

Sejumlah gedung pemerintah terbakar, di antaranya Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kantor BPMK, Kantor Dinas Perhubungan, Kantor Dinas Kesehatan, Kantor DPRD, Kantor Gakkumdu, dan Bank Papua.

Massa yang diduga pendukung pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil juga menutup akses jalan. Akibat aksi tersebut, kerugian materiel diperkirakan mencapai Rp 324 miliar.

(KOMPAS.com/Dhias Suwandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com