Salin Artikel

"Aduh Bapak, Kayaknya Ini Kita Mau Bakar Semua, Keluar Sudah Ambil Barang-barang Berharga"

Peristiwa itu terjadi begitu cepat. Massa pendukung pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil, melakukan perusakan di Distrik Elelim setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi jagaoannya.

Sebanyak 34 kantor pemerintah, 126 rumah toko, 115 kendaraan roda dua, dan empat mobil, menjadi sasaran amuk massa.

Kardas menceritakan peristiwa yang dialaminya pada hari yang nahas itu. Massa, kata Kardas, tiba-tiba mampir ke kiosnya.

Massa meminta Kardas dan keluarga keluar dari kios tersebut. Kardas juga diminta membawa barang berharga.

"Mereka datang ke kios saya lalu bilang, 'aduh bapak kayaknya ini kita mau bakar semua, keluar sudah, ambil barang-barang berharga', jadi saya bilang kalau begitu bakar sudah, baru saya nonton di depan rumah sampai hangus" kata Kardas saat ditemui di Gedung Tongkonan Wamena, Jayawijaya, Selasa (6/7/2021).

Menurut Kardas, tak ada aparat keamanan di lokasi kejadian saat kerusuhan tersebut pecah. Meski membakar ratusan kios, Kardas menyebut, massa tak melakukan kekerasan terhadap warga.

Kardas bahkan mengaku mengenal sejumlah pelaku yang membakar kiosnya.

"Yang bakar kita teman-teman semua," kata Kardas yang berprofesi sebagai pengusaha kayu itu.

Kardas mengaku trauma. Ia pun memilih mengungsi ke Wamena setelah insiden tersebut.

Meski trauma, Kardas mengaku ingin kembali ke Distrik Elelim saat situasi kondusif.

"Ya mau balik tapi nanti tunggu semua kondusif, tunggu penetapan (bupati dan wakil bupati) dulu," kata pria yang telah tinggal di Yalimo sejak 2009 itu.

Kabur ke Polsek

Warga Yalimo lainnya, Ilias juga menjadi korban perusakan massa Erdi-Jhon tersebut. Kiosnya dibakar massa.

Sesaat sebelum kerusuhan mencapai kiosnya, Ilias telah melihat asap mengepul dari jauh. Teriakan massa juga terdengar.


Ilias yang merasa situasi tak lagi kondusif membawa seluruh keluarganya ke Polsek Elelim untuk berlindung.

"Sekarang rumah sudah habis terbakar, waktu kejadian kami lari ke Polsek," kata Ilias yang juga sudah berada di Wamena.

Ilias yang berasal dari Makassar itu akan mengungsi ke Mushala Al-Mustaqim Jibama bersama warga Makassar lainnya.

Sebelum pindah ke tempat pengungsian, ia lebih dulu mengisi data di Gedung Tongkonan Wamena yang menjadi posko induk pengungsi Yalimo.

Kini, sudah ada 1.025 warga Yalimo yang mengungsi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Tak ada pengungsi di Distrik Elelim

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang menjelaskan, tak ada pengungsi yang tersisa di Distrik Elelim. Mereka telah dievakuasi ke Wamena.

"Sekarang sudah tidak ada pengungsi, mereka tadi malam berangkat ke Wamena pakai truk dan mobil-mobil strada," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.

Sementara itu, Koordinator Posko Induk Penanganan Pengungsi Yalimo Arman Ponto mengatakan, evakuasi dilakukan sesaat setelah mendapat informasi pembukaan akses yang diblokir massa.

Massa membuka akses menuju Distrik Elelim setelah ditemui Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri pada Senin (5/7/2021) malam.

"Kita turunkan sekitar 35 kendaraan, saya sendiri turun ke Elelim ketuk-ketuk rumah warga yang tidak dibakar untuk tanya apa mereka mau ikut ke Wamena apa tidak," kata Arman.


Saat ini, ada 737 orang pengungsi Yalimo di Gedung Tongkonan Wamena.

Para pengungsi membutuhkan bantuan bahan makanan dan keperluan bayi serta balita.

"Bahan pokok pasti kita butuh tapi keperluan bayi ini sekarang kurang sekali," kata dia.

Para pengungsi yang berada di Gedung Tongkonan juga tidur beralaskan terpal atau tikar. Hanya ada satu dapur umum yang dibuat secara swadaya oleh Paguyuban Nusantara.

Sebelumnya, pascaputusan Mahkamah Komstitusi (MK) yang mendiskualifikasi kepesertaan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi-Jhon Wilil, massa membakar beberapa kantor dan kios di Distrik Elelim pada Selasa (29/6/2021).

Sejumlah gedung pemerintah terbakar, di antaranya Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kantor BPMK, Kantor Dinas Perhubungan, Kantor Dinas Kesehatan, Kantor DPRD, Kantor Gakkumdu, dan Bank Papua.

Massa yang diduga pendukung pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil juga menutup akses jalan. Akibat aksi tersebut, kerugian materiel diperkirakan mencapai Rp 324 miliar.

(KOMPAS.com/Dhias Suwandi)

https://regional.kompas.com/read/2021/07/06/175000478/-aduh-bapak-kayaknya-ini-kita-mau-bakar-semua-keluar-sudah-ambil-barang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke