Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kondisi Stok Oksigen Toko hingga Rumah Sakit di Palembang

Kompas.com - 06/07/2021, 15:06 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Stok tabung oksigen di Palembang, Sumatera Selatan mulai mengalami kelangkaan sejak tiga hari terakhir.

Pantauan Kompas.com di lapangan, kelangkaan tabung oksigen itu terlihat di toko alat kesehatan Amifa Medica Indonesia Jalan Jenderal Sudirman, Palembang.

Ada pun tabung oksigen dengan kapasitas 1 sampai 1,5 kubik telah kosong sejak tiga hari terakhir. Padahal, kelangkaan tak pernah terjadi di toko tersebut.

Baca juga: Tunggu Vaksinasi Pelajar, Kadisdik Palembang: Mohon Maaf, Sekolah Tatap Muka Ditunda

"Sebelumnya kami stok 50 sampai 60 tabung, tetapi sekarang sudah habis," kata Tri, Selasa (6/7/2021).

Menurut Tri, tak ada kenaikan harga untuk penjualan tabung oksigen di Palembang.

Seperti untuk tabung ukuran 1 kubik tetap dijual seharga Rp 1,3 juta. Sementara, untuk tabung oksigen satu kali pakai dijual seharga Rp 60 ribu.

Baca juga: Terungkap, Sebuah Rumah di Palembang Jadi Pabrik Ekstasi

"Jenis Oxycan juga hari ini sudah habis, banyak yang isolasi mandiri sehingga tabung oksigen habis,"ujarnya.

Saat ini, mereka hanya melayani untuk isi ulang tabung oksigen. Sementara untuk tabung dengan kapasitas 1 kubik seharga Rp 40.000 dan ukuran 1,5 kubik dijual seharga Rp 50.000.

"Belum tahu kapan masuk lagi untuk tabung oksigen," jelasnya.

Hal sama juga terlihat di toko alat kesehatan Graha Medika. Seluruh tabung oksigen ukuran 1 kubik telah habs sejak tiga hari lalu.

Sehingga, mereka hanya melayani isi ulang oksigen.

"Paling banyak isi ulang itu satu pekan kemarin, tetapi sekarang untuk tabung sudah tidak ada lagi. Kami hanya melayani isi ulang saja," kata Yulia salah satu staf toko.

Sebelumnya, penjualan tabung oksigen menurut Yulia tak pernah habis. Bahkan mereka sebelumnya sempat menyetok 30 tabung.

Namun dalam lima hari, seluruh tabung itu telah habis terjual.

"Kami (jual) Rp 1,5 juta untuk 1 kubik, tetapi sekarang sudah kosong," jelas Yuli.

Yuli pun tak menyangkal jika banyaknya warga yang melakukan isolasi mandiri membuat tabung oksigen menjadi barang langka karena dibutuhkan warga yang terpapar Covid-19.

"Semua yang beli rata-rata untuk pakai sendiri karena sedang isolasi," ujarnya.

Stok oksigen RS aman

Sementara itu, Pelaksana Tugas Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Palembang, Fauzia mengatakan, sampai saat ini kebutuhan oksigen di rumah sakit masih aman.

"Mungkin itu yang isolasi mandiri, kalau untuk kebutuhan oksigen di rumah sakit sejauh ini masih aman," kata Fauzia melalui sambungan telepon.

Fauzia menjelaskan, ketersediaan stok oksigen di Palembang dijamin tak akan berkurang. Sebab, PT Pusri mendukung pasokan oksigen jika nantinya terjadi kelangkaan.

"Penggunaan oksigen tergantung saturasi oksigen pasien, kalau dari pantauan rumah sakit secara online, sejauh ini masih rata-rata sesuai kebutuhan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com