Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kasus Kematian "Kakak Adik" akibat Covid-19 Terulang Kembali, Ini yang Dilakukan Polisi kepada Warga

Kompas.com - 05/07/2021, 15:39 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kasus kematian adik kakak serumah positif Covid-19 yang mengaku awalnya sakit flu biasa di Kampung Papagan, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, menjadi bukti lemahnya protokol kesehatan di perkampungan daerah setempat.

Kepala Polresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan, langsung menugaskan petugas khusus melalui personel Babinkamtibmas mengecek tiap rumah warga bergejala Covid-19 seperti anosmia atau hilang indra penciuman di tiap kampung.

"Supaya kejadian kemarin satu keluarga meninggal di Indihiang tak terulang, kita aktifkan ketat pemantauan di tiap Satgas Kelurahan. Kami terjunkan petugas khusus yakni para Babinkamtibmas untuk mengecek langsung tiap rumah di kampung bersama Ketua RW dan RT," jelas Doni kepada wartawan di kantornya, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Mengira Hanya Sakit Flu Musiman, Kakak Adik Positif Covid-19 Bergaul dengan Warga, Ditemukan Meninggal di Rumahnya

Pemantauan secara ketat langsung di tiap rumah perkampungan tersebut, tambah Doni, telah berkoordinasi dengan pihak pemerintahan daerah setempat dan Komandan Kodim 0612 Tasikmalaya.

Nantinya, para Babinkamtibmas dan Babinsa di tiap kelurahan turun langsung mengecek rumah warga yang bergejala terutama penderita anosmia bersama pengurus masyarakat perkampuangan atau perumahan.

Baca juga: Kakak Adik Positif Covid-19 Meninggal di Rumahnya, Awalnya Mengaku Sakit Flu Biasa

Sehingga, pengecekan bukan hanya bagi warga yang sedang isolasi mandiri (isoman) saja, kata Doni, tapi rumah warga yang menunjukkan gejala Covid-19 terutama anosmia.

"Jangan sampai kejadian meninggal dalam satu keluarga seperti kemarin terjadi lagi. Kita cegah dengan pengecekan langsung, sehingga warga isoman tak keluar rumah dan yang bergejala anosmia tak bebas berkeliaran di kampungnya menulari kembali orang lain di sekitarnya," tambah Doni.

Tempel stiker untuk rumah warga

Pihaknya pun bersama satgas Kelurahan, lanjut Doni, akan menempelkan stiker di tiap rumah yang isoman atau kedapatan bergejala anosmia.

Stiker tersebut supaya memudahkan pengamatan warga yang isoman dan bergejala Covid-19 dan menjadi ciri bahwa rumah tersebut jangan didekati warga lainnya untuk sementara waktu dalam mencegah penularan.

"Kita tempelkan stiker di tiap rumah yang sudah dicek untuk memudahkan pengamatan warga yang isoman, anosmia atau gejala Covid-19 lainnya," kata Doni.

Pemantauan warga isoman dan memiliki gejala Covid-19 ini akan dipantau setiap harinya oleh petugas khusus tersebut.

Masyarakat pun diminta untuk tak berinteraksi ke masyarakat yang rumahnya dipasangi stiker hasil pengecekan.

"Sehingga, warga lainnya pun lebih waspada dan mengetahui kalau rumah yang dipasangi stiker itu bergajala Covid-19 dan bisa menjalankan prokes. Juga, warga tiap rumah yang dipantau akan diketahui gerak-geriknya selama menjalani isolasi mandiri," ungkapnya.

Polisi pun mengimbau warga yang bergajala Covid-19 di tiap perkampungan untuk diam di rumah dan tak berkeliaran.

Dirinya berharap warga yang isoman peduli kepada warga lain di sekitarnya untuk tak menyebarkan lagi virus yang ada dalam tubuhnya.

"Kita juga akan jaga warga di tiap rumah isoman atau bergejala positif supaya tak melakukan kegiatan di luar rumah," pungkasnya.

Sempat dikira sakit flu biasa

Diberitakan sebelumnya, adik dan kakak kandung ditemukan tewas positif Covid-19 saat mengira sakit flu biasa di rumahnya Kampung Papagan, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (3/7/2021) malam.

Petugas gugus tugas Kota Tasikmalaya langsung melakukan tes swab dan mengevakuasi kedua jenazah dengan hasil positif Covid-19 bersama seluruh keluarga lainnya.

"Saya lapor ke Pak Lurah beberapa kali gak ada tanggapan, akhirnya saya lapor ke anggota dewan baru ada pada ke sini. Awalnya keluarga itu mengira sakit meriang biasa flu, setelah meninggal dengan selang satu jam adik kakak itu, dites swab hasilnya positif semua. Di rumah itu ada 6 orang semuanya," jelas Ketua RW 05 Kelurahan Sirnagalih, Edi Junaedi kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu (4/7/2021) dini hari.

Edi meminta dengan kejadian ini semua masyarakat yang kontak erat dengan kedua korban untuk dites massal.

Sehingga, pihaknya nanti mengetahui mana warga yang positif dan tidaknya untuk kebaikan lebih banyak masyarakat.

"Jadi kita tahu, mana yang positif dan meminta yang kena isolasi mandiri sesuai prokes. Kalau seperti ini, warga yang positif masih bebas berkeliaran, kasihan yang lain. Sekarang itu, terbalik, warga yang sehat isoman karena takut, sedangkan warga yang positif bebas berkeliaran di kampung-kampung," kata Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com