Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Al-Islam Bandung Sementara Tak Terima Pasien Keluhan Sesak Napas, Ini Alasannya

Kompas.com - 05/07/2021, 11:41 WIB
Agie Permadi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasokan oksigen di Rumah Sakit Al Islam kian menipis bahkan pihaknya terpaksa tak menerima bila ada pasien baru dengan keluhan sesak napas.

Hal tersebut di informasikan RS Islam melalui akun resmi media sosialnya

"Pengumuman. Sehubungan dengan tidak tersedianya pasokan oksigen, maka sementara kami tidak dapat menerima pasien dengan keluhan sesak napas dan akan kami evaluasi hingga tanggal 7 Juli 2021,” tulis keterangan akun Instagram @rsalislambandung.

Baca juga: Hari Kedua PPKM Darurat, Polisi Putar Balik Pesepeda di Kota Bandung

Direktur RS Al-Islam, Muhammad Iqbal mengatakan, bahwa saat ini cadangan pasokan oksigen yang tersedia hanya bisa sampai hari ini (5/7/2021).

Sehingga pihak RS terpaksa menolak bila ada pasien baru dengan keluhan sesak napas.

"Sementara begitu (tak menerima pasien keluhan sesak napas). Karena khawatir masih ada yang dirawat dengan keluhan yang sama. Jadi pasien dengan ventilator, dengan banyak juga yang memerlukan oksigen. Jangan sampai mereka tidak terbantu" kata Iqbal yang dihubungi wartawan pada Minggu (4/7/2021).

Baca juga: RSUD Ujungberung Bandung Tutup Layanan IGD Pasien Covid-19

Iqbal menambahkan, sejauh ini belum ada pasien yang datang memiliki keluhan sesak napas di tengah kondisi saat ini yang serba terbatas.

"Bila ada pasien dengan keluhan sesak, kita hanya informasikan saja, karena sebetulnya kita juga tak ingin menolak, apalagi kondisi oksigennya juga kurang. Kalau pun rujukan, kasihan pasiennya akan lama nunggu konfirmasi dari kami, jadi akhirnya kami hanya informasikan nantinya," ujar Iqbal

Sementara saat ini, keperluan tabung oksigen tak hanya digunakan oleh pasien Covid-19 tapi juga oleh pasien dengan keluhan pernapasan lainnya di RS tersebut.

"Kan sesak napas teh (itu) banyak, ada yang Covid-19, ada yang bukan (Covid-19) juga ada. Terus yang Covid-19, juga tidak selalu sesak napas ada," ucapnya.

Iqbal menyebutkan, bahwa saat ini RS Al-Islam tengah merawat sebanyak 120-an pasien Covid-19, sementara kamar yang disediakan rumah sakit untuk pasien Covid-19 sebanyak 107.

"Itu kan banyak yang keluar juga, mengantri, belum masuk ke kamar, kamar ada 107, yang di luar-luar juga ada. yang butuh oksigen tabung di luar, di dalam oksigen cair," ucapnya.

Terkait suplai oksigen sendiri, menurut informasi yang didapatkan Iqbal, saat ini terdapat gangguan produksi, namun pihaknya tak mengetahui dengan jelas penyebabnya.

"Kabar terakhir, produksinya itu ada gangguan produksi, itu saya tidak tahu," ucapnya.

Pasokan oksigen ke RS Al Islam sendiri, lanjutnya, seharusnya rutin dikirim setiap harinya. Bahkan, terakhir pengiriman bisa mencapai tiga kali sehari karena kebutuhannya yang cukup tinggi.

"Mungkin 2-3 hari ini terus jadi masalah, sampai kita juga seminggu terakhir ini tidak dikirim. Tetapi harus bawa sendiri, mencari sendiri seperti hari ini (5/7/2021) datang langsung ke tempat produksi gas," ucapnya.

Saat ini, ada sekitar 93 tabung oksigen ukuran besar yang masih dimiliki rumah sakit. Bahkan, sebelum pandemi oksigen cair biasanya dikirim setiap lima hari.

"Setelah Covid-19 hampir setiap hari, oksigen tabung itu dulu tiap 2 hari, sekarang sehari bisa 3 kali," ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pemerintah terkait soal kelangkaan pasokan oksigen tersebut.

Pihak rumah sakit hanya berharap pasokan oksigen tersedia dengan aman.

"Ya kita berusaha saja, kalau koordinasi dengan pihak-pihak terkait sudah dilakukan permasalahannya. Cuman ini urusannya bukan soal kesehatan saja, sudah disampaikan ke pihak-pihak terkait," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com