Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Oksigen di RSUP Dr Sardjito Meningkat 5 Kali Lipat, Harus Cari Pasokan hingga ke Jatim dan Jabar

Kompas.com - 04/07/2021, 18:02 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan oksigen di RSUP Dr. Sardjito meningkat lima kali lipat.

Ketua Ketua Satgas Oksigen DIY yang juga merupakan Asekda Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana menjelaskan, awalnya pihaknya memprediksi kebutuhan oksigen di RSUP Dr Sardjito meningkat tiga kali lipat.

Tetapi, pada hari Sabtu kemarin kebutuhan oksigen di Sardjito ternyata meningkat lima kali lipat.

“Kebutuhan oksigen itu meningkat lima kali lipat, dari kondisi normal. Ini kami dapatkan info dari Sardjito sementara kan kemarin yang bisa dicukupi hanya sampai tiga kali lipat,” katanya saat dihubungi awak media, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Ganjar Marahi Mahasiswa Positif Covid-19 yang Tolak Pakai Masker: Rasional Sedikit, Mas

Dengan kondisi naiknya kebutuhan penggunaan oksigen hingga lima kali lipat, pihaknya harus mencari tambahan ke provinsi lainnya

Langkahnya, mencari pasokan oksigen dari Jawa Timur dan Jawa Barat.

“Ketika lima kali lipat, dua kali nya itu harus koordinasi dengan provinsi tetangga, Jabar dan Jatim,” katanya.

Baca juga: Debat dengan Ganjar, Mahasiswa Positif Covid-19: Memutuskan Tak Pakai Masker Boleh Dong, Pak

Ke depannya untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat, Satgas Oksigen DIY telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan pemasok oksigen.

Ditambah, sudah ada arahan dari pemerintah pusat untuk mengalihkan oksigen untuk industri ke kebutuhan medis.

“Kita kerja sama dengan beberapa supplier besar di indonesia, kemudian sudah ada arahan dari tingkat nasional bahwa oksigen yang non medis, digunakan untuk industri sementara bisa dialihkan 90 persen untuk mencukupi kebutuhan medis dulu,” jelas dia.

Baca juga: Viral, Video Restoran Ramai Tanpa Prokes, Pengunjung: Padang Aman, Tidak Takut Corona

 

Ilustrasi pasien Covid-19 dipasang alat bantu napas, tabung oksigen untuk pasien Covid-19 parah. Dokter tidak anjurkan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri, saat gejala Covid-19 memburuk mengoperasikan tabung oksigen secara mandiri.SHUTTERSTOCK/Halfpoint Ilustrasi pasien Covid-19 dipasang alat bantu napas, tabung oksigen untuk pasien Covid-19 parah. Dokter tidak anjurkan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri, saat gejala Covid-19 memburuk mengoperasikan tabung oksigen secara mandiri.
Walaupun telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan penyuplai oksigen di Indonesia, rumah sakit tetap harus membutuhkan waktu untuk mendapatkan pasokan oksigen.

“Tetapi itu juga tidak sehari dua hari. Perlu waktu dan juga peralatannya,” imbuhnya.

Selain itu pemerintah pusat sedang mengupayakan pasokan oksigen dari pabrik-pabrik yang ada di luar Jawa.

“Pengiriman juga membutuhkan waktu kalau dikirim dari luar jawa,” kata Tri.

Baca juga: Pasokan Oksigen Tiba di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Dirut RS: Kami Berharap ke Depan Lancar

Terkait kondisi RSUP Dr Sardjito sekarang ia menyampaikan, bahwa sekarang Sardjito telah menerima pasokan oksigen sebanyak total 14 ton oksigen yang kirimannya sampai pada pagi tadi.

“Sudah datang dari 2 perusahaan, 2 ton+12 ton ya. Itu yang liquid masuk sardjito, kita berusaha suplai lagi dalam rangka untuk memenuhi di Sardjito,” jelas Tri.

Menurut dia pasokan pada pagi ini hanya bisa bertahan kurang lebih dua hari, untuk itu pihaknya sekarang berusaha mendapatkan oksigen dari Jawa Timur.

“Hanya dua hari kita harus mengisi lagi, Kami sudah berusaha dari Jatim kita supaya bisa masuk. Kalau tadi pagi dari Jabar dan Kendal,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com