Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentas Terakhir Ki Manteb Soedharsono Mainkan Lakon Baratayuda, Sinden: Tak Semua Dalang Berani...

Kompas.com - 02/07/2021, 16:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dalang senior Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia Jumat (2/7/2021) sekitar pukul 09.45 WIB di kediamannya di Karanganyar, Jawa Tengah.

Dari hasil tes PCR, Ki Manteb diketahui positif Covid-19.

Sebelum meninggal, Ki Manteb sempat pentas wayang di TMII Jakarta pada Minggu (27/6/2021).

Dikutip dari Tribunnewas.com, salah satu sinden dari Ki Manteb, Pujiyani Triplek mengungkapkan bahwa sebelum tutup usia, Ki Manteb menggelar pertunjukan wayang dengan lakon (cerita) Baratayuda.

Baca juga: Semasa Hidup, Ki Manteb Soedharsono Dikenal sebagai Guru Dalang Muda

Ia mengatakan lakon Baratayuda adalah lakon yang berat dan tak sembarang dimainkan. Menurutnya tak semua dalang berani mengambil lakon ini.

Bahkan banyak orang yang menyakini jika harus ada hari-hari khusus untuk membawakan lakon Baratayuda.

"Biasanya kalau dalang-dalng pada umumnya itu memainkan lakon Brontoyudho (Baratayuda) itu nggak sembarangan."

"Tidak semua dalang berani, (misalnya) di hari (tertentu) tidak semua dalang berani, dan beberapa dalang menganggap Brontoyudha itu lakon wingit (suci dan dianggap keramat)." kata Pujiyani saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Mengenang Ki Manteb Soedharsono, Dalang Kondang yang Hari Ini Berpulang

Perang Kurawa dan Pandawa

Presiden Jokowi lalu menerima sebuah wayang dari sang dalang Ki Manteb Soedharsono, dalam pagelaran wayang di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (2/8/2019).. Jokowi yang mengenakan jaket bomber berwarna biru sempat memainkan wayang tersebut. KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Jokowi lalu menerima sebuah wayang dari sang dalang Ki Manteb Soedharsono, dalam pagelaran wayang di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (2/8/2019).. Jokowi yang mengenakan jaket bomber berwarna biru sempat memainkan wayang tersebut.
Dalam cerita Baratayuda, seorang dalang tidak hanya memerankan peperangan, antara Kurawa dan Pandawa dari cerita Mahabarata saja.

Tetapi juga harus menceritakan akhir dari kisah Mahabarata.

"Brontoyudho itu kalau di seni pedalangan itu merupakan lakon yang berat, karena memerankan peperangan antara Kurawa dan Pandawa dari Mahabarata, jadi memang ending-nya," terang Puji.

Baca juga: 4 Fakta Meninggalnya Dalang Ki Manteb, Positif Covid-19 hingga Isolasi Mandiri karena RS Penuh

Meski demikian, Ki Mantep tak pernah mempermasalahkan itu.

Kepada Puji, Ki Mantep pernah mengatakan bahwa membawakan cerita wayang Baratayuda saat melakukan pagelaran wayang itu bukan menjadi masalah.

Ki Mantep meyakini lakon tersebut juga merupakan buah karya ciptaan para leluhur.

"Tapi kalau Pak Manteb selama ini, kalau melakonkan Brontoyudho itu tidak percaya hal itu."

"Ya kalau kita mayang (memainkan wayang) yo mayang, kenapa harus takut, sementara lakon tersebut memang dibuat oleh leluhur kita jaman dulu," kata Puji menirukan ucapan Ki Manteb.

"Jadi dia tidak pernah mempermasalahkan Brontoyudho," imbuhnya.

Baca juga: Profil Ki Manteb Soedarsono, Pernah Pecahkan MURI Mendalang 24 Jam Tanpa Istirahat

Sosok Ki Manteb di mata Puji

Presiden Joko Widodo (kiri) menerima wayang Kresna dari Dalang Ki Manteb Sudarsono (kanan) saat Pagelaran Wayang Kulit di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (2/8/2019). Pagelaran wayang kulit dalam rangkaian ulang tahun Kemerdekaan Indonesia ke-74 dengan lakon Kresna Jumeneng Ratu.ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Presiden Joko Widodo (kiri) menerima wayang Kresna dari Dalang Ki Manteb Sudarsono (kanan) saat Pagelaran Wayang Kulit di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (2/8/2019). Pagelaran wayang kulit dalam rangkaian ulang tahun Kemerdekaan Indonesia ke-74 dengan lakon Kresna Jumeneng Ratu.
Pujiyani mengaku telah bekerja bersama dengan Ki Manteb sejak tahun 2008 hingga sekarang.

Bahkan Puji mengingat, pertama kali ikut pagelaran wayang kulit Ki Manteb itu di Tegal, Jawa Tengah, di rumah sang istri.

Menurut Puji, Ki Manteb merupakan sosok seniman profesional di dalam berkarya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya cerita wayang yang digunakan Ki Manteb saat pagelaran.

Menurut Puji, alur cerita yang dibawakan Ki Manteb selalu baru, meski dengan satu cerita yang sama.

Baca juga: Mengenang Ki Manteb Soedharsono, Si Dalang Setan...

Sehingga, para penonton yang menyaksikan pertunjukan wayang Ki Manteb selalu terkesima karena tidak dapat menebak ceritanya.

"Dalam mayang, Pak Manteb selalu membuat sanggit yang baru, meskipun lakonnya sama tapi sanggitnya selalu berbeda, sehingga penonton itu tidak dapat menebak ceritanya," terang Puji.

Bagi Puji, sosok Ki Manteb sangatlah bijaksana.

Bahkan, ketika dirinya maupun sinden dan pengrawit pernah melakukan kesalahan, Ki Manteb selalu memaklumi.

Baca juga: Ki Manteb Meninggal Setelah Terinfeksi Covid-19, Sakit Sepulang dari Jakarta

"Sosoknya sangat ngemong, kalo ada pengarwit atau niyaga itu ada kesalahan, Pak Manteb tidak pernah marah-marah apalagi berbicara kotor menyakiti orang lain."

"Beliau sangat paham dan memaklumi hal itu," kata Puji.

Puji tidak menyangka, pertemuan terakhir dengan Ki Manteb sekitar dua minggu yang lalu menjadi pertemuan terakhir.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ki Manteb Sudharsono Tutup Usia Setelah Mainkan Wayang dengan Lakon Baratayuda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com