Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Dimakamkan Satgas, Peti Pasien Covid-19 Dibongkar Keluarga, Jenazahnya Dibawa ke Rumah

Kompas.com - 02/07/2021, 14:48 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Bulukumba yang hendak memakamkan jenazah pasien positif berinisial H, diusir oleh warga.

Peristiwa ini terjadi di Desa Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (30/6/2021).

Peti jenazah pasien Covid-19 itu bahkan dibongkar oleh pihak keluarga.

"Saat peti jenazah dibawa masuk ke rumah duka, petugas mengikuti dari belakang. Petugas hanya menemukan peti saja, jenazah sudah dibaringkan di dalam rumah," ujar Ketua Tim Pemakaman Covid-19 Bulukumba Muh Suparto, Kamis (1/7/2021).

Camat Herlang Jumali menuturkan, ia mendapat informasi soal pembongkaran paksa jenazah pasien Covid-19 setelah shalat Maghrib.

"Hari Rabu saya ke rumah duka bersama Kapus Herlang dan Kapolsek melakukan edukasi terhadap keluarga agar dilakukan penyemprotan disinfektan dan swab. Keluarganya menerima dengan baik dan sudah dilakukan tadi oleh pihak Dinkes," ucapnya.

Baca juga: Hendak Makamkan Jenazah, Satgas Covid-19 Bulukumba Diusir Warga

Insiden pengusiran Tim Pemakaman Covid-19

H yang merupakan Kepsek Batuasang Herlang Bulukumba, meninggal dunia di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Sebelum jenazah tiba, Tim Pemakaman Covid-19 sudah berada di rumah duka.

"Dan waktu itu mobil ambulans tiba, saya meminta kepada tim agar membawa langsung peti ke pemakaman, tapi tiba-tiba warga berdatangan mengambil peti dari mobil lalu dibawa masuk ke rumah duka," tutur Ketua Tim Pemakaman Covid-19 Bulukumba Muh Suparto.

Dia menyampaikan, timnya sempat mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari beberapa warga.

"Ada teman dibentak lalu kami disuruh pulang, akhirnya memutuskan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga almarhum," ungkapnya.

Kejadian itu bikin Suparto heran. Pasalnya, istri dan anak almarhum telah menyetujui agar jenazah H dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Insiden pengusiran petugas pemakaman Covid-19 ini ternyata sempat divideokan. Videonya lantas viral di media sosial.

Baca juga: Istri Dimakamkan dengan Protokol Covid-19, Selang 5 Hari Kuburan Dibongkar Suami, Ini Alasannya

 

Alami stroke

Ilustrasi strokeShutterstock Ilustrasi stroke

Menurut salah seorang anggota keluarga H, Arif, sebelum dirawat di rumah sakit (RS), H mengalami stroke saat akan berangkat menunaikan shalat Jumat di masjid.

Setelahnya, dia dibawa ke RS Syeh Yusuf, Makassar. Di sana, H mendapat perawatan selama dua malam.

"Saya koordinasi dengan dokter, dan dokter mengatakan bahwa pasien mengalami pembuluh darah pecah di otak. Karena alat tidak lengkap pasien dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Makassar untuk tindakan operasi," jelasnya.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 Meningkat, Awalnya Gali Liang secara Manual, Kini Pakai Alat Berat

Kata Arif, hasil tes swab H baru keluar usai tiga hari dirawat di Instalasi Gawat Darurat RS Wahidin.

"Jadi masuk hari ketiga baru ada hasil swab pasien positif Covid-19, dan dinyatakan meninggal dunia pagi," sebutnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bulukumba, Nurwahidah | Editor: Dony Aprian)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com