AMBON, KOMPAS.com - Gubernur Maluku Murad Ismail bersama rombongan mengunjungi sejumlah lokasi pengungsian korban gempa di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (21/6/2021).
Murad yang didampingi sang istri, Widya Pratiwi, menyerahkan sejumlah paket bantuan kepada para pengungsi.
Bantuan itu berupa 240 paket makanan siap saji berupa ayam balado, gudeg, gulai ikan, rendang daging, dan ayam asam manis.
“Selain itu, bantuan ada makanan untuk anak sebanyak 30 paket, beras satu ton dan juga 50 karton mi instan,” kata Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Henri Farfar saat dikonfirmasi, Senin.
Selain bantuan makanan, lanjut Henri, gubernur juga ikut menyerahkan bantuan peralatan evakuasi berupa tenda gulung sebanyak 50 lembar, selimut 30 lembar, dan 3.500 lembar masker.
Baca juga: Ibu, Bapak, dan Anak Meninggal Berurutan dalam 14 Hari, Dinkes Magetan Sebut Bukan Klaster Keluarga
Menurut Henri, Gubernur Murad juga menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang terjadi di wilayah itu.
Ia pun meminta petugas kesehatan di lapangan agar memperhatikan kondisi kesehatan para pengungsi dengan baik.
“Saat berdialog dengan para pengungsi, gubernur juga meminta mereka (pengungsi) agar apa yang mereka alami di lokasi pengungsian termasuk masalah kesehatan agar disampaikan ke tim kesehatan agar secepatnya ditangani,” katanya.
Bantuan lain yang diserahkan Gubernur Murad Ismail yakni satu alat pemukul jagung dan 1,2 ton bibit jagung hibrida bagi kelompok tani yang diterima secara simbolis oleh Camat Tehoru, Abdul Latif Key.
Selain bantuan dari gubernur, Ketua Tim Penggerak PKK Maluku, Widya Pratiwi menyerahkan bantuan berupa 25 karton susu dan 25 karton biskuit.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah pada Rabu (16/6/2021), pukul 13.43 WIT.
Gempa tersebut menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 0,5 meter di wilayah tersebut. Gempa juga menyebabkan ratusan rumah warga di Kecamatan Tehoru mengalami kerusakan.
Baca juga: Megawati Resmikan Jalan dan Patung Soekarno di Masohi, Maluku Tengah
Selain itu sebuah masjid dan sebuah gereja di Desa Saunalu juga mengalami kerusakan ringan. Termasuk sebuah sekolah di Tehoru.
Gempa juga menyebabkan terjadi patahan di sepanjang pantai dusun Mahu, Desa Tehoru dan merusak talud penahan gelombang sepanjang 300 meter di desa tersebut.
Pascagempa, warga desa di pesisir Kecamatan Tehoru dan sejumlah warga di Masohi, Ibu Kota Maluku Tengah, memilih mengungsi ke dataran tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.