Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal RSUD Sumedang Tak Terima Pasien Umum, Ini Jawaban Satgas Covid-19

Kompas.com - 18/06/2021, 18:35 WIB
Aam Aminullah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - RSUD Sumedang diisukan tidak menerima pasien umum, selain pasien Covid-19.

Ketua Bidang Informasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten, Sumedang Iwa Kuswaeri mengatakan informasi yang beredar di tengah masyarakat ini perlu diluruskan.

"Informasi yang menyatakan RSUD Sumedang tidak menerima pasien umum, ini hanya berlaku untuk pasien IGD saja. Pasien poli rawat jalan akan dilayani seperti biasa sesuai prosesur yang berlaku," ujar Iwa kepada Kompas.com, di Sumedang pada Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Wabup Sumedang Tetap Kena Covid-19 Walau Sudah Divaksin, Belum Diketahui Tertular dari Mana

Iwa menuturkan, jika masyarakat menerima informasi bahwa RSUD Sumedang tidak menerima pasien umum, itu hanya untuk pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD), yang tidak memiliki rujukan dari fasilitas kesehatan.

"Hal ini dikarenakan saat ini, IGD penuh dengan pasien suspek Covid-19. Banyak antrean pasien dengan suspek Covid-19 di rumah menunggu penjemputan oleh Pusat Layanan Kesehatan Terpadu (PLKT) 119, dan agar pasien suspek Covid-19 tidak tercampur dengan pasien tanpa Covid-19," tutur Iwa.

Baca juga: 3 Klaster Pemicu Lonjakan Kasus Covid-19 di Sumedang

Iwa menyebutkan, saat ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Sumedang.

Di mana dalam lima hari terakhir, tercatat terjadi penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19, paling sedikit 50 kasus baru di Sumedang.

"Terdapat tiga klaster yang memicu terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Sumedang. Klaster perkantoran dari keluarga aparatur sipil negara (ASN), klaster wisata, dan klaster hajatan," sebut Iwa.

Iwa menambahkan, dengan terus bertambahnya kasus harian Covid-19 ini, Pemkab Sumedang telah memberlakukan kembali Work From Home (WFH) dari 50 persen menjadi 75 persen.

"WFH berlaku di seluruh perkantoran pemerintahan dan swasta sebesar 75 persen. Mereka yang bekerja seperti biasa hanya diperbolehkan paling banyak 25 persen, itu pun dengan prosedur protokol kesehatan yang lebih ketat," ujar Iwa.

Iwa mengatakan, pengawasan juga akan kembali dimasifkan hingga ke tingkat desa.

"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin lagi dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Iwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com