Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jawil Jundil, Komunitas Sukarelawan Pencegah Aksi Klitih di Sleman

Kompas.com - 17/06/2021, 12:27 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Setiap malam hari mereka stand by di sejumlah titik ruas jalan.

Setiap kali relawan ini melihat ada potensi aksi kekerasan jalanan, akan segera menginformasikan ke pihak berwajib.

"Komunikasi ada WA grup, ada suara khusus kalau itu panggilan, itu di-setting khusus. Kita terbatas semuanya tapi tetap berusaha bermanfaat di masyarakat," tegasnya.

Diakuinya, kegiatan ini mengandung risiko. Karenanya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, setiap anggota dibekali dengan kemampuan bela diri.

"Dibekali bela diri, Kita kan keluar malam itu benar-benar tidak membawa apa-apa. Modalnya hanya nekat niat saja, pokoknya Gusti Allah," tuturnya.

Selain pencegahan kejahatan jalanan, komunitas ini juga memediasi ketika ada peristiwa tawuran antarpemuda hingga antarkelompok. Sehingga kedua belah pihak bisa kembali berdamai.

"Sebenarnya tidak untuk klitih saja, tapi untuk giat kita itu Jumat berkah juga ada dan rutin," tandasnya.

Untuk menerima relawan yang ingin bergabung di komunitas harus selektif. Meskipun saat ini sudah cukup banyak yang ingin menjadi relawan di komunitas Jawil Jundil.

"Kita harus tahu karakter orangnya, jangan sampai nantinya malah menambah permasalahan baru," ucapnya.

Sementara itu, Pembina Jawil Jundil (JJ) Waljito mengatakan, aktivitas komunitas ini ingin membantu mengurangi keresahan masyarakat terkait dengan aksi kekerasan jalanan.

"Kita tidak ada menjadi hakim jalanan, Kita tidak akan melakukan main hakim. Kita tetap berkomitmen dengan Pak Kapolres Sleman untuk bersinergi dengan kepolisian dan aparat terkait dengan penanganan klitih," ungkapnya.

Menurutnya, komunitas telah memiliki SOP dalam penanganan. SOP ini wajib dijalankan oleh setiap relawan.

"Kita memberikan informasi, membubarkan, mengamankan, kemudian untuk diserahkan kepada aparat kepolisian,  bersinergi dengan kepolisian. Tidak ada sama sekali kekerasan, tidak ada kekerasan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com