Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor, Polresta Banjarmasin Gagalkan Penyelundupan Sabu 135 Kilogram dari Malaysia

Kompas.com - 15/06/2021, 18:44 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Satuan Reserse Narkoba Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu seberat 135 kilogram asal Malaysia.

Kapolresta Banjarmasin, Kombes Rachmat Hendrawan mengatakan, pengungkapan kasus sabu ini merupakan rekor barang bukti terbesar yang pernah ditangani pihaknya.

Seluruh barang haram tersebut dikemas menggunakan bungkus teh hijau China dan masuk ke Banjarmasin melalui Kalimantan Timur (Kaltim).

Baca juga: Polisi Tertangkap Bawa 30 Gram Sabu, Kapolres: Dia Pernah Dipenjara 8 Bulan untuk Kasus Sama

Ada tiga orang kurir yang ditangkap, masing-masing MY (34) warga Sungai Paring, Martapura, EG (34) dan BAH (34) yang merupakan warga Kaltim.

"Ini sudah pengiriman yang ke tiga. Yang pertama mereka kirim 50 kilogram dan yang kedua itu sebanyak 100 kilogram. Nah yang ketiga ini akhirnya kami dapat gagalkan," ujar Rachmat Hendrawan kepada wartawan, Selasa (15/6/2021).

Sabu yang dibawa oleh ketiga pelaku awalnya dibawa masuk ke Banjarmasin menggunakan jalur sungai menggunakan perahu mesin atau klotok.

Setelah itu, barang dipindahkan ke sebuah mobil.

Petugas yang mengetahui ada barang haram yang telah masuk ke Banjarmasin dalam jumlah besar kemudian mencegat mobil yang digunakan para pelaku.

Baca juga: 2 Warga Nigeria dan 1 WNI Kendalikan Jaringan Sabu 1,1 Ton dari Balik Lapas

Hasilnya, petugas menemukan 41 paket sabu yang disembunyikan dalam 15 karung beras.

"Kita kembangkan dan ikuti, mereka ini sempat membawa barang ini dengan klotok dan tambat di pelabuhan museum Wasaka di samping Jembatan Banua Anyar," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com