Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Berada di Pasar Bubrah, TNGM Tidak Akan Cari Orang yang Ada di Video Viral

Kompas.com - 10/06/2021, 15:46 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) tidak akan menindaklanjuti dengan mencari sekelompok orang yang videonya viral berada di papan petunjuk arah ke Pasar Bubrah Merapi.

Sebab, posisi mereka masih dekat dengan New Selo dan tidak naik ke Pasar Bubrah atau puncak Merapi.

"Saya kira kita menjawab di twitter sudah cukup, sementara cukup," Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Akhmadi saat dihubungi, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Video Viral Sekelompok Pemuda Kumpul di Pasar Bubrah Gunung Merapi, Ini Penjelasan TNGM

Akhmadi menjelaskan, posisi di video tersebut dipastikan bukan berada di Pasar Bubrah maupun di puncak. Namun, berada kurang lebih 600 meter dari New Selo, Boyolali.

Posisi tersebut juga di luar Taman Nasional Gunung Merapi. Namun demikian, menurutnya yang membuat video tersebut menjadi ramai adalah tanggapan-tanggapan yang muncul.

"Sebenarnya yang menjadi kontroversi kan tanggapan-tanggapan berikutnya, kok bisa lolos ke puncak, loh siapa yang bilang ke puncak. Kalau lihat ininya (posisinya di video) kita nggak perlu sampai mencari, cuma mengcounter dengan jawaban-jawaban," tegasnya.

Pendakian Gunung Merapi, lanjutnya, saat ini masih ditutup.

Terkait hal tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan masyarakat sekitar.

"Kemarin teman-teman di lapangan di resort koordinasi dengan masyarakat untuk lebih menghimbau bahwa pertama sebaiknya tidak naik. Kedua hati-hati dengan mengapload video, harus sesuai kondisi dan sebagainya," tandasnya.

Menurutnya, papan informasi pendakian Gunung Merapi sudah terpasang. Harapanya setelah membaca informasi tersebut bisa dipatuhi.

"Papan larangan-larang mendaki mungkin akan kita tambah dalam waktu dekat," ucapnya.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas dalam Satu Jam

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial video beberapa orang yang sedang berada di pelakat petunjuk arah ke Pasar Bubrah Gunung Merapi. Video tersebut berdurasi 19 detik.

Di dalam video tersebut terdapat tulisan "Gabut gabut tekan pasar bubrah merapi og pie meh lanjut munggah neh ngga wani"

Video tersebut mendapat sorotan karena status aktivitas Gunung Merapi saat ini masih ditetapkan Siaga (Level III).

Video tersebut diunggah oleh akun twitter @B_Sajaa_Tanpa_H. Di unggahanya akun twitter tersebut menulis, "Bagaimana bisa, pendaki alay seperti ini bisa lolos masuk ke gunung Merapi ? Penjagaan seperti apa yang diterapkan di pos pendakian untuk memperketat jalur, kok sampai sampai bisa tembus? Kecelakaan gunung masih sering kali terjadi,"

Akun twitter tersebut juga meminta agar pihak terkait bisa memperketat jalur-jalur legal dan ilegal.

Selain itu, mengaktifkan kembali pos jaga pendakian untuk meminimalisir kejadian serupa terulang dan menghindari korban jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com