SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Herlin Ferliana mengaku mengalami kendala dalam melakukan tracing Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.
Penyebabnya, kebanyakan warga Bangkalan takut menjalani tes usap, apalagi sampai diisolasi.
"Kebanyakan warga di sana (Bangkalan) takut menjalani tes usap, apalagi nanti lanjut diisolasi, mereka takut sekali, kami kesulitan," katanya saat dikonfirmasi Rabu (9/6/2021).
Baca juga: Hanya Tersedia 16 Menit untuk Menyelamatkan Diri jika Tsunami Menghempas Pantai Selatan Blitar
Padahal dengan menjalani tes usap, petugas bisa mengetahui apakah warga tersebut terdeteksi mengidap virus atau tidak.
"Sementara untuk kepentingan tracing, kita butuh data, siapa saja yang memiliki riwayat kontak dengan pasien," jelasnya.
Dia kembali menegaskan bahwa tes usap dan isolasi justru untuk melindungi keluarganya dan orang-orang terdekat pasien agar cepat terdeteksi.
Sehingga, petugas dapat segera melakukan penanganan dan tidak menunggu warga mengalami gejala serius.
Selain takut menjalani tes usap dan isolasi, Herlin menyebut tingkat kepatuhan protokol kesehatan warga Bangkalan sangat rendah.
Hal tersebut yang menjadikan Covid-19 mudah menyebar.
Baca juga: Viral, Video Pria Asal Madura Tantang Duel Petugas, Menolak Dites Swab di Pos Penyekatan Suramadu
Peningkatan kasus Covid-19 dari Kabupaten Bangkalan setidaknya mulai nampak sejak 3 hari terakhir.
Pada 6 Juni 2021, terjadi penambahan kasus harian sebanyak 25 kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan sehingga total kasus menjadi 1.779.
Sementar,a pada 7 Juni 2021, kasus harian bertambah menjadi 40 kasus sehingga menjadi 1.819 kasus.
Baca juga: Pria yang Menolak Tes Swab dan Tantang Duel Petugas di Pos Penyekatan Suramadu Minta Maaf
Herlin mengaku, sudah melakukan penambahan kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit daerah Kabupaten Bangkalan yang semula 90 tempat tidur menjadi 150 kapasitas tidur.
"Tenaga kesehatan dan perangkat alat kesehatan juga ditambah," terangnya.
Pola rujukan pasien dengan gejala berat juga disediakan di sejumlah rumah sakit di Surabaya seperti RSU dr Soetomo, RS PHC, RS Haji.
Sebagai upaya tracing mobilitas penduduk Bangkalan, penyekatan juga dilakukan di semua pintu masuk Bangkalan seperti di pelabuhan Ujung - Kamal, akses jembatan Suramadu dan akses menuju Kabupaten Sampang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.