BANJARMASIN, KOMPAS.com - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) menganggap rawan semua wilayah yang melangsungkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kalsel yang digelar 9 Juni 2021.
Untuk memastikan semua wilayah tetap kondusif, baik pada saat pencoblosan maupun ketika proses penghitungan suara, Polda Kalsel mengerahkan 2.468 personel gabungan.
Semua personel tersebut ditempatkan di tiap-tiap TPS di wilayah yang menggelar PSU .
"Sebanyak 582 personel polisi dan 580 personel TNI disebar di setiap TPS-TPS untuk melakukan pengamanan," ujar Kapolda Kalsel Irjen Rikhwanto dalam keterangan yang diterima, Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Jelang PSU Pilkada Kalsel, Pj Gubernur: Stop Provokasi, Stop Kampanye Hitam
Rikhwanto mengatakan, semua personel yang ditempatkan di TPS diminta melakukan koordinasi sebelum pencoblosan dimulai.
"Semua TPS dianggap rawan, untuk itu diinstruksikan kepada petugas TPS agar mengenali betul tempat ia ditugaskan, lakukan koordinasi sebelum TPS digelar, sehingga bisa dilakukan tindakan yang tepat dan terukur guna kelancaran pelaksanaan PSU," jelasnya.
Rikhwanto juga menjamin personel TNI Polri tetap bersikap netral selama bertugas mengamankan PSU.
"Kita pastikan TNI dan Polri tetap bersikap netral," jelasnya.
Baca juga: Minibus Pecah Ban dan Terguling, 5 Mahasiswa UHO Kendari Tewas
Untuk diketahui, PSU Pilkada Kalsel akan digelar di semua TPS di lima kecamatan di Kabupaten Banjar dan semua TPS di satu kecamatan di Kota Banjarmasin.
Selain itu, PSU juga akan digelar di 24 TPS di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin.
PSU Kalsel digelar setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian gugatan yang dilayangkan oleh paslon Denny Indrayana-Difriadi Darjat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.