Kronologi
Handrio menyebutkan, para korban berangkat menuju lokasi mancing di sekitar Perairan Tanjung Batu pada Sabtu (5/6/2021) pukul 17.00 WITA.
Mereka menumpang perahu fiber 3 GT 230 PK.
"Pukul 19.10 WITA, para korban tiba di lokasi mancing. Namun situasi perairan di sana tidak memungkinkan (gelombang besar). Kemudian rombongan mancing bergeser ke Perairan Mananga Marapu," ujar Handrio.
Baca juga: Kisah Pilu Tukang Bangunan yang Tewas Ditembak KKB, Orangtua Sudah Tiada Sejak Korban Kecil
Perahu tersebut dihantam gelombang besar ketika memasuki Perairan Mananga Marapu pada pukul 20.30 WITA. Gelombang menghantam bodi perahu bagian kanan sehingga perahu terbalik ke kiri.
"Mengakibatkan 8 orang korban terlempar ke laut beserta beberapa boks ikan. Sedangkan 5 orang korban masih berada dalam perahu," ungkap Handrio.
Seorang korban yang masih di atas perahu berinisial JA langsung menghubungi ibunya bernama YL melalui sambungan telepon.
Baca juga: Minta KKB Terbuka pada Pemerintah, Bupati Puncak: Jangan Buat Kami Bingung
JA menginformasikan kepada ibunya terkait kapal yang terbalik itu.
"Korban JA meminta agar ibunya menyampaikan ke keluarga agar mereka segera dibantu karena para korban ketakutan dengan situasi gelombang dan arus besar," kata Handrio.
Kemudian Tim Gabungan yang terdiri dari Basarnas Waingapu, Polres Sumba Timur, Polairud, dan nelayan Kampung Bugis menuju ke sekitar lokasi untuk melakukan pencarian.
12 korban bisa dievakuasi pada pukul 21.00 WITA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.