Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Gelombang Besar Hantam Perahu Rombongan Pemancing, Salah Satu Korban Telepon Ibunya Minta Bantuan

Kompas.com - 07/06/2021, 11:31 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

WAINGAPU, KOMPAS.com - Sebuah perahu fiber 3 GT 230 PK bermuatan 13 orang rombongan pemancing ikan terbalik akibat hantaman gelombang besar.

Peristiwa tersebut terjadi di sekitar Perairan Mananga Marapu, Maudolung, Desa Hambapraing, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (5/6/2021) malam.

Sebanyak 13 korban tersebut masing-masing berinisial AA, NA, JA, GFY, HR, F, AP, K, AN, UA, DB, S, dan IM.

Baca juga: Kisah Pilu Tukang Bangunan yang Tewas Ditembak KKB, Orangtua Sudah Tiada Sejak Korban Kecil

Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono mengatakan, ada 12 orang yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Sementara korban berinisial AA masih hilang dan sedang dilakukan pencarian.

"Sampai saat ini, Kapolsek (Haharu) dan tim masih laksanakan pencarian korban tersebut," kata Handrio kepada Kompas.com, di Waingapu, Senin (11/6/2021).

Baca juga: Viral, Video Pengendara Roda Dua Bobol Pagar Pembatas Jembatan Suramadu untuk Hindari Tes Swab

Ilustrasi kapalShuterstock Ilustrasi kapal
Kronologi

Handrio menyebutkan, para korban berangkat menuju lokasi mancing di sekitar Perairan Tanjung Batu pada Sabtu (5/6/2021) pukul 17.00 WITA.

Mereka menumpang perahu fiber 3 GT 230 PK.

"Pukul 19.10 WITA, para korban tiba di lokasi mancing. Namun situasi perairan di sana tidak memungkinkan (gelombang besar). Kemudian rombongan mancing bergeser ke Perairan Mananga Marapu," ujar Handrio.

Baca juga: Kisah Pilu Tukang Bangunan yang Tewas Ditembak KKB, Orangtua Sudah Tiada Sejak Korban Kecil

Perahu tersebut dihantam gelombang besar ketika memasuki Perairan Mananga Marapu pada pukul 20.30 WITA. Gelombang menghantam bodi perahu bagian kanan sehingga perahu terbalik ke kiri.

"Mengakibatkan 8 orang korban terlempar ke laut beserta beberapa boks ikan. Sedangkan 5 orang korban masih berada dalam perahu," ungkap Handrio.

Seorang korban yang masih di atas perahu berinisial JA langsung menghubungi ibunya bernama YL melalui sambungan telepon.

Baca juga: Minta KKB Terbuka pada Pemerintah, Bupati Puncak: Jangan Buat Kami Bingung

JA menginformasikan kepada ibunya terkait kapal yang terbalik itu.

"Korban JA meminta agar ibunya menyampaikan ke keluarga agar mereka segera dibantu karena para korban ketakutan dengan situasi gelombang dan arus besar," kata Handrio.

Kemudian Tim Gabungan yang terdiri dari Basarnas Waingapu, Polres Sumba Timur, Polairud, dan nelayan Kampung Bugis menuju ke sekitar lokasi untuk melakukan pencarian.

12 korban bisa dievakuasi pada pukul 21.00 WITA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com