Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman Jenazah Covid-19 di Kudus sampai Waiting List, Ganjar Minta SOP Diperbaiki

Kompas.com - 04/06/2021, 19:21 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta standar operasional prosedur (SOP) pemakaman jenazah Covid-19 di Kabupaten Kudus untuk segera diperbaiki.

Hal ini menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Kudus menyebabkan tingginya jumlah kematian yang memicu "waiting list" atau antrean pemakaman setiap jenazah.

"Karena kemarin sempat muncul berita to? Saya tungguin sampai sore apa benar kondisi seperti itu. Oh tidak pak, itu sudah terjadwal di beberapa tempat. Bahwa memang harus ada percepatan iya. Maka jam 6 sore kemarin sudah selesai," kata Ganjar kepada wartawan, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Ganjar Bantah Ada Penumpukan Antrean Pemakaman Pasien Covid-19 di Kudus: Sudah Ada Jadwalnya

Maka dari itu, Ganjar berharap agar segala persiapan dalam penanganan terkait kasus Covid-19 di Kudus dapat dilakukan secara optimal.

"Saya minta untuk pastikan tempat dan SDM-nya disiapkan, SOP perbaiki. Peralatannya kalau kurang minta ke saya. Sehingga nanti kita bisa lakukan percepatan," jelasnya.

Untuk itu, Ganjar berharap dukungan masyarakat dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Mudah-mudahan bisa berjalan dan kita minta dukungan masyarakat sekarang. Kalau masyarakat Insya Allah mendukung 3 M atau 5 M bisa ditepati tentu akan sangat bagus," ungkapnya.

Baca juga: Waiting List Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di Kudus, Sehari Ada Puluhan Orang Dimakamkan

Selain itu, Ganjar meminta tidak hanya Kabupaten Kudus, tetapi juga kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk gencar melakukan tracing dan testing.

"Dari pemerintah kita minta tracing dan testingnya sekarang harus gaspol dan ini tidak hanya untuk Kudus tapi untuk semuanya (daerah). Kudus sekarang the bestlah karena tambahannya banyak maka kita minta yang lainnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com