Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swab Massal di 18 Rusun Surabaya, 50 Penghuni Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 31/05/2021, 15:34 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah melakukan tes swab massal di 18 Rusun di Kota Surabaya.

Sampai saat ini, setidaknya sudah ada sebanyak 10.240 penghuni rusun yang sudah dilakukan tes usap.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, dari 10.240 penghuni di 18 rusun yang sudah dilakukan tes swab, terdapat 50 warga yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

"Dari 18 rusun itu kurang lebih ada 50-an warga yang positif (Covid-19)," kata Febria, kepada wartawan di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Senin (31/5/2021).

Baca juga: Ada 3 Korban yang Melaporkan Dugaan Kekerasan Seksual di SMA di Kota Batu

Febria menuturkan, swab massal terhadap penghuni rusun dilakukan setelah ditemukan dua penghuni rusun Penjaringansari, Rungkut, Surabaya, terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kemudian kami lakukan swab kepada seluruh (penghuni) rusun di Penjaringansari, ternyata ada 12 warga (positif Covid-19). Sehingga 18 rusun (di Surabaya) kami swab," tutur Febria.

Menurut dia, dari hasil tracing, Rusun Penjaringansari bisa disebut klaster lantaran paling banyak ditemukan kasus postif.

Penghuni rusun Penjaringansari, lanjut Febria, berdasarkan hasil tracing rata-rata mereka telah bepergian ke luar kota.

Penghuni rusun Penjaringansari menyampaikan baru datang mudik sekitar 4 hari atau 5 hari baru sampai di Surabaya.

Bahkan, saat dilakukan swab massal, ada beberapa warga di rusun Penjaringansari yang baru datang mudik.

"Klaster rusun yang di Penjaringansari. Kalau yang lain tidak. Karena yang di rusun lain ada yang memang tidak pulang (mudik)," ungkap Febria.

Feni mengungkapkan, dari hasil tes swab yang dilakukan di 18 rusun, ada 25 penghuni yang positif Covid-19 dan saat ini sudah dilakukan isolasi di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

"Sekitar 25-an, saat ini sudah di isolasi di Asrama Haji. Tetapi, banyak yang sudah pulang. Setelah dua hari di sana, diberi obat dan vitamin, mereka hasil swabnya negatif," ujar Febria.

 

Ia menyebutkan, dari puluhan penghuni rusun yang hasil tesnya positif Covid-19, rata-rata usai mereka masih produktif dan tidak mengalami gejala apapun.

Kemudian, dari hasil tes swab juga tidak ditemukan adanya mutasi virus Covid-19 yang baru.

"Rata-rata usia produktif dan mereka tanpa gejala," ucap Febria.

Belum divaksin

Sementara itu, Febria mengungkapkan dari puluhan orang yang dinyatakan positif Covid-19 di 18 rusun tersebut semuanya belum di vaskin.

Saat ini, Satgas Covid-19 tengah memberikan pengertian kepada mereka karena semuanya tidak ada yang bersedia divaksinasi.

"Mereka belum divaksin dan tidak mau divaksin. Makanya setelah kami swab semua, kami berikan pengertian, sebagian besar sudah mau vaksin," kata Febria.

Rencananya, pada 5 Juni 2021 mendatang seluruh penghuni rusun akan disuntik vaksin untuk menguatkan daya tahan tubuh dan tidak mudah terpapar virus corona.

Baca juga: Soal Wajah Surabaya di Masa Depan, Eri: Tidak Ada Lagi Warga yang Tidak Bisa Bekerja

Berdasarkan arahan Kepala Dinas Tanah Kota Surabaya, penghuni rusun wajib mendapatkan vaksin.

Jika ada penghuni rusun yang menolak, mereka tidak diperbolehkan lagi tinggal di rusun yang dikelola Pemkot Surabaya.

"Kalau menurut arahan Kepala Dinas Tanah kalau tidak vaksin tidak boleh tinggal di rusun. Karena rapat sekali bangunan ruangan-ruangannya sehingga wajib vaksin untuk menghindari," terang Febria.

 

Selain itu, setelah ditemukan kasus Covid-19 di Rusun Penjaringansari, Feni memastikan jika sterilisasi sudah dilakukan.

Salah satunya dengan penyemprotan disinfektan.

Baca juga: Warga di 18 Rusun Surabaya Di-swab Massal Setelah Kasus Belasan Penghuni Positif Corona

"Sudah dilakukan oleh PMK, sudah disteril, pagi pada saat mereka beraktivitas," kata dia.

Tak hanya itu, penjagaan juga dilakukan oleh Pemkot Surabaya di Rusun Penjaringansari untuk mengingatkan protokol kesehatan di kawasan rusun.

"Kami tidak bekerja sendiri, di sana ada Camat, Lurah, ada Linmas yang mengatur itu, termasuk tiga pilar," tutur Febria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com