Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Kualitas Program Siaran TV di Padang, Infotainment Kategori Tak Berkualitas

Kompas.com - 31/05/2021, 14:28 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan riset indeks kualitas program siaran televisi di Padang, Sumatera Barat.

Riset yang  bekerjasama dengan Universitas Andalas itu melibatkan delapan akademisi dan praktisi di Sumbar.

Baca juga: KPI Tegur Pesbukers New Normal karena Tampilkan Candaan Tak Mendidik

Ada delapan kategori siaran yang diriset, yaitu berita, sinetron, religi, wisata budaya, anak, variety show, talkshow, dan infotainment.

Baca juga: Sajikan Adegan Klenik, Sinetron Jodoh Wasiat Bapak Babak Kedua Ditegur KPI Lagi

Hasilnya, program infotainment di televisi masih menempati urutan terbawah dengan kategori tidak berkualitas.

"Infotainment dan dua kategori lainnya variety show serta sinetron masih menjadi catatan berdasarkan hasil riset di Padang," kata Koordinator Riset KPI Andi Andriyanto kepada wartawan saat FGD hasil riset di Padang, Senin (31/5/2021).

Andi mengatakan, selain infotainment ada program lain yang menjadi catatan berdasarkan hasil riset yaitu sinetron dan variety show.

Sementara program lain seperti religi, anak, wisata budaya, berita dan talkshow masih berkategori berkualitas.

Ada beberapa catatan yang cukup menonjol terhadap infotainment yang juga menjadi sorotan publik.

Di antaranya, infotainment dimanfaatkan sebagai ajang adu domba, intrik dan konflik artis, ajang untuk saling menghina dan merendahkan satu sama lain, membuka privasi, promosi hedonisme dan konsumerisme, serta memberi ruang untuk mengembalikan popularitas selebritas yang terjerat susila.

Selain itu, yang juga penting disoroti adalah akurasi berita dari infotainment yang dipertanyakan lantaran kerap kali bersumber dari media  baru (media sosial) yang tidak akurat.

 

Serta muatan mistik dan supranatural yang seakan diada-adakan untuk mengikuti tren rating.

"Infotainment ini juga tidak kita berikan award karena masalah itu. Kita berharap stasiun televisi bisa mengemasnya lebih baik lagi," kata Andi.

Andi mengatakan, riset ini dilaksanakan di 12 daerah yang bekerjasama dengan universitas setempat.

"Ini hasil sementara di Padang. Nanti akan kita gabungkan dengan daerah lain. Terakhir nanti di Makassar," kata Andi.

Sementara Komisioner KPI Irsal Ambia mengatakan, kualitas siaran televisi sangat memengaruhi sumber daya manusia Indonesia.

"Maklum 80 persen penduduk Indonesia menonton siaran televisi. Kalau siarannya berkualitas, tentu bisa membentuk sumber daya manusia yang berkualitas juga," jelas Irsal.

Riset ini, kata Irsal, sudah berjalan enam tahun belakangan dan melibatkan semua stasiun televisi nasional di Indonesia.

Dari riset ini, kata Irsal akan menjadi acuan bagi pemerintah dan stasiun televisi untuk membuat program yang lebih berkualitas bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com