PADANG, KOMPAS.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan riset indeks kualitas program siaran televisi di Padang, Sumatera Barat.
Riset yang bekerjasama dengan Universitas Andalas itu melibatkan delapan akademisi dan praktisi di Sumbar.
Baca juga: KPI Tegur Pesbukers New Normal karena Tampilkan Candaan Tak Mendidik
Ada delapan kategori siaran yang diriset, yaitu berita, sinetron, religi, wisata budaya, anak, variety show, talkshow, dan infotainment.
Baca juga: Sajikan Adegan Klenik, Sinetron Jodoh Wasiat Bapak Babak Kedua Ditegur KPI Lagi
Hasilnya, program infotainment di televisi masih menempati urutan terbawah dengan kategori tidak berkualitas.
"Infotainment dan dua kategori lainnya variety show serta sinetron masih menjadi catatan berdasarkan hasil riset di Padang," kata Koordinator Riset KPI Andi Andriyanto kepada wartawan saat FGD hasil riset di Padang, Senin (31/5/2021).
Andi mengatakan, selain infotainment ada program lain yang menjadi catatan berdasarkan hasil riset yaitu sinetron dan variety show.
Sementara program lain seperti religi, anak, wisata budaya, berita dan talkshow masih berkategori berkualitas.
Ada beberapa catatan yang cukup menonjol terhadap infotainment yang juga menjadi sorotan publik.
Di antaranya, infotainment dimanfaatkan sebagai ajang adu domba, intrik dan konflik artis, ajang untuk saling menghina dan merendahkan satu sama lain, membuka privasi, promosi hedonisme dan konsumerisme, serta memberi ruang untuk mengembalikan popularitas selebritas yang terjerat susila.
Selain itu, yang juga penting disoroti adalah akurasi berita dari infotainment yang dipertanyakan lantaran kerap kali bersumber dari media baru (media sosial) yang tidak akurat.
Serta muatan mistik dan supranatural yang seakan diada-adakan untuk mengikuti tren rating.
"Infotainment ini juga tidak kita berikan award karena masalah itu. Kita berharap stasiun televisi bisa mengemasnya lebih baik lagi," kata Andi.
Andi mengatakan, riset ini dilaksanakan di 12 daerah yang bekerjasama dengan universitas setempat.
"Ini hasil sementara di Padang. Nanti akan kita gabungkan dengan daerah lain. Terakhir nanti di Makassar," kata Andi.
Sementara Komisioner KPI Irsal Ambia mengatakan, kualitas siaran televisi sangat memengaruhi sumber daya manusia Indonesia.
"Maklum 80 persen penduduk Indonesia menonton siaran televisi. Kalau siarannya berkualitas, tentu bisa membentuk sumber daya manusia yang berkualitas juga," jelas Irsal.
Riset ini, kata Irsal, sudah berjalan enam tahun belakangan dan melibatkan semua stasiun televisi nasional di Indonesia.
Dari riset ini, kata Irsal akan menjadi acuan bagi pemerintah dan stasiun televisi untuk membuat program yang lebih berkualitas bagi masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.