BANDUNG, KOMPAS.com- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dedi Mulyadi mengunjungi rumah Muhammad Andrian atau Ian (7).
Bocah penjual tisu itu viral di media sosial dengan aksinya mengawal ambulans yang membawa pasien gawat darurat menerobos kemacetan persimpangan Jalan Kiaracondong-Soekarno Hatta, pada Sabtu (8/5/2021) lalu.
Setelah dikunjungi pada Sabtu (29/5/2021), Dedi mengajak Ian yang memiliki keinginan untuk kembali bersekolah, berbelanja kebutuhan sekolah di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung.
"Saya bermalam mingguan bersama Muhammad Adrian atau akrab disapa lan, bocah pemilik jiwa patriotik. Setiap hari dia berjualan tisu di perempatan Kiaracondong dan rela bertaruh nyawa turun ke jalan mengawal ambulans. Ambulans itu membawa pasien gawat darurat dan terjebak kemacetan. Adrian tampil sebagai penyelamat," kata Dedi saat dihubungi Sabtu malam.
Dedi mengaku sempat bertanya kepada Ian terkait keinginannya untuk kembali bersekolah.
Menurut dia, Ian ingin kembali bersekolah agar mampu meraih cita-citanya kelak ketika dewasa.
"Kerennya, dia ingin menjadi tentara. Sebuah cita-cita luar biasa dari anak yang luar biasa pula," tuturnya.
Dedi melanjutkan pertanyaan selanjutnya kepada Ian, pangkat apa yang diinginkan ketika sudah menjadi tentara nanti. Ian pun memberikan jawaban dengan lantang.
"Saat saya bertanya, apakah pangkat yang dia inginkan, jenderal, kolonel, sersan atau kopral, lan dengan mantap menjawab, Kopral," ungkap Dedi.
"Kiri depan, kiri depan, terus, terus, terus," begitu kira-kira teriakan Muhammad Andrian (7), bocah penjual tisu di simpang jalan Kiaracondong-Soekarno Hatta ketika mengawal sebuah mobil ambulans yang membawa pasien gawat darurat.
Aksi spontan bocah yang karib disapa Ian ini terekam kamera video pada Sabtu (8/5/2021) lalu dan viral di media sosial instagram.
Dalam unggahan video di akun Instagram @adalahkabbandung tersebut, Ian tampak cekatan melambaikan tangannya pertanda meminta jalan kepada sejumlah pengemudi mobil yang menghalangi ambulans tersebut. Saat itu, kondisi lalu lintas memang dalam kondisi macet.
Saat ditemui Kompas.com di simpang jalan Kiaracondong-Soekarno Hatta, Ian bercerita tentang aksinya mengawal ambulans menembus kemacetan yang kerap terjadi di lokasi tersebut.
"Waktu itu kan, lagi macet, terus Ian suruh kepinggir mobil-mobil (yang menghalangi laju ambulans). Kasihan kan, ambulans-nya bawa yang lagi sakit," ungkap Ian kepada Kompas.com, Rabu (26/5/2021).
Ian ternyata bukan satu kali saja mengawal ambulans membelah kemacetan di simpang jalan tempatnya berjualan tisu.