Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Guru Sebar Informasi Hoaks, Jadi Buronan Polisi dan Terancam UU ITE

Kompas.com - 29/05/2021, 09:09 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Oknum guru swasta di Sumenep, Jawa Timur, berinisial HN jadi buronan aparat kepolisian.

Pasalnya, ia diduga menyebarkan informasi palsu tentang penyebab kematian tetangganya berinisial AN yang meninggal enam jam setelah pernikahannya.

Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menyesalkan tindakan yang dilakukan terduga pelaku.

Sebab, penyebab meninggalnya korban karena sakit yang dideritanya selama ini. Tapi, oleh pelaku disebarkan informasi palsu karena bunuh diri.

Baca juga: 6 Jam Setelah Menikah, Remaja Putri di Sumenep Meninggal, Sempat Tak Sadarkan Diri

Informasi itu disebarkan pelaku melalui postingannya di media sosial. Akibatnya, keluarga korban merasa dirugikan dan membuat resah masyarakat sekitar.

"Masih kami cari pelaku penyebar hoaks itu. Pelaku bisa dijerat dengan undang-undang Informasi dan transaksi elektronik," ujar Widiarti, Jumat (28/5/2021).

"Postingan di akun media sosial yang disebarkan HN sudah dihapus. Tapi HN tetap kami cari karena sudah membuat resah keluarga almarhum dan masyarakat," tambah Widiarti.

Dari penyelidikan sementara yang dilakukan, pelaku diduga kabur ke Desa Kalikatak, Kecamatan Kangayan.

Baca juga: Remaja Putri Meninggal 6 Jam Setelah Menikah, Polres Sumenep Kejar Penyebar Informasi Bohong Bunuh Diri

 

Keluarga desak pelaku minta maaf

Kakak ipar AN, Arli, merasa tak terima dengan perbuatan dari pelaku HN.

Sebab, fitnah yang disebarkan pelaku terhadap penyebab kematian adiknya itu membuat resah keluarga dan masyarakat sekitar.

Bagaimana tidak, dalam postingannya itu pelaku menyebut kematian almarhum karena meminum racun dan menolak nikah karena masih berada di bawah umur.

"Kami menerima fitnah yang sangat kejam. Kami sudah kehilangan anggota keluarga kemudian difitnah dengan drama racun dan pernikahan di bawah umur," kata Arli via telepon.

Sebelumnya, ia sudah mendesak pelaku melakukan klarifikasi secara terbuka di balai desa dengan disaksikan aparat desa dan aparat kepolisian.

Baca juga: Fakta Baru Gerakan KKB di Papua, Pimpinan Lekagak Telenggen Siapkan Lokasi Perang Terbuka dan TNI-Polri Rubah Strategi

Namun, permintaan pihak keluarga tidak direspons dan justru pelaku kabur.

Oleh karena itu, pihaknya menyerahkan kasus itu kepada aparat kepolisian.

"Kami ingin persoalan ini klir. Soal hukum, biar polisi yang menanganinya," ungkap Arli.

Sebagai informasi, AN (18) warga Desa Kolo Kolo, Kecamatan Arjasa meninggal dunia setelah enam jam perkawinan sirinya.

Sebelum meninggal, almarhum sempat dilarikan ke puskesmas untuk mendapat perawatan medis.

Namun demikian, nyawanya tak berhasil tertolong. Adapun, penyebab meninggalnya korban karena penyakit asam lambung yang dideritanya selama ini.

Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor : Pythag Kurniati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com