Usai ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi, T alias Mia (42), seorang bandar arisan yang diduga membawa kabur uang Rp 1 miliar, mengakui perbuatannya.
Mia juga memohon maaf karena dia tidak bisa mengembalikan uang arisan Lebaran kepada lebih dari 400 peserta.
"Kepada semua yang menjadi korban, saya minta maaf sebesar-besarnya karena tidak mampu mengembalikan (uang arisan)," tuturnya di Markas Kepolisian Resor Mojokerto, Senin (24/5/2021).
Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander menjelaskan, alasan Mia tak bisa mengembalikan uang arisan karena dia punya tumpukan utang.
"Tersangka ini hidupnya gali lubang tutup lubang. Di masa pandemi ini, dia tidak bisa mendapatkan pinjaman, sehingga tidak bisa mengembalikan uang kepada anggota kelompok arisan," bebernya.
Tak cuma dipakai untuk membayar utang, uang arisan Lebaran yang dikelola Mia juga digunakan untuk membeli dua mobil secara kredit, plus membayar angsurannya setiap bulan; serta untuk membangun rumah.
Baca juga: Sambil Terisak, Bandar Arisan yang Tipu Ratusan Peserta: Maaf, Saya Tak Mampu Kembalikan Uang Arisan
Kejadian nahas dialami Pratu Marinir JYS (28). Anggota TNI Angkatan Laut (AL) ini dikeroyok oleh sepuluh orang yang diduga preman.
Saat itu, sewaktu sedang melintas di dekat pintu keluar Terminal Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur, ia diteriaki sebagai maling.
“Tiba-tiba ada yang meneriaki maling, sehingga beberapa orang langsung menarik korban dan melakukan pengeroyokan. Padahal, korban hanya melintas, tidak melakukan apa-apa," jelas Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Minggu (23/5/2021).
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala, pelipis, pipi, dan sejumlah bagian tubuh lainnya.
Polisi menyebut, pihaknya telah menangkap empat dari sepuluh orang yang diduga menganiaya Pratu Marinis JYS.
Baca juga: Detik-detik Anggota TNI AL Dikeroyok 10 Preman di Terminal, Korban Diteriaki Maling Saat Bawa Motor