Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Gejolak Internal PDI-P | Uang Arisan Rp 1 M Dibawa Kabur

KOMPAS.com - Meski dirinya adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), tetapi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak diundang di acara yang dihadiri Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Acara tersebut berlangsung di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto bahkan terang-terangan mengatakan bahwa tak diundangnya Ganjar di acara tersebut disebabkan oleh sang gubernur yang terlalu berambisi menjadi calon presiden pada 2024.

Berita populer lainnya adalah seputar pengakuan T alias Mia (42), seorang bandar arisan yang diduga membawa kabur duit Rp 1 miliar.

Menurut pengakuan Mia, uang arisan itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, seperti membangun rumah, membeli mobil, dan membayar utang.

Akibat perbuatannya itu, Mia ditangkap oleh polisi dan telah ditetapkan menjadi tersangka.

Berikut adalah berita-berita populer yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membenarkan bahwa dirinya tidak diundang di acara PDI-P yang dihadiri Puan Maharani pada Sabtu (22/5/2021) di Semarang.

"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," ujar Ganjar lewat pesan singkat, Minggu (23/5/2021).

Hal ini dibenarkan oleh Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto.

Dia bahkan melontarkan kata-kata keras soal Ganjar.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," ucap pria yang kerap disapa Bambang Pacul itu.

Kalimat tersebut terlontar lantaran Ganjar dinilai terlalu ambisius untuk melaju sebagai calon presiden pada 2024.

Usai ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi, T alias Mia (42), seorang bandar arisan yang diduga membawa kabur uang Rp 1 miliar, mengakui perbuatannya.

Mia juga memohon maaf karena dia tidak bisa mengembalikan uang arisan Lebaran kepada lebih dari 400 peserta.

"Kepada semua yang menjadi korban, saya minta maaf sebesar-besarnya karena tidak mampu mengembalikan (uang arisan)," tuturnya di Markas Kepolisian Resor Mojokerto, Senin (24/5/2021).

Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander menjelaskan, alasan Mia tak bisa mengembalikan uang arisan karena dia punya tumpukan utang.

"Tersangka ini hidupnya gali lubang tutup lubang. Di masa pandemi ini, dia tidak bisa mendapatkan pinjaman, sehingga tidak bisa mengembalikan uang kepada anggota kelompok arisan," bebernya.

Tak cuma dipakai untuk membayar utang, uang arisan Lebaran yang dikelola Mia juga digunakan untuk membeli dua mobil secara kredit, plus membayar angsurannya setiap bulan; serta untuk membangun rumah.

Kejadian nahas dialami Pratu Marinir JYS (28). Anggota TNI Angkatan Laut (AL) ini dikeroyok oleh sepuluh orang yang diduga preman.

Saat itu, sewaktu sedang melintas di dekat pintu keluar Terminal Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur, ia diteriaki sebagai maling.

“Tiba-tiba ada yang meneriaki maling, sehingga beberapa orang langsung menarik korban dan melakukan pengeroyokan. Padahal, korban hanya melintas, tidak melakukan apa-apa," jelas Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Minggu (23/5/2021).

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala, pelipis, pipi, dan sejumlah bagian tubuh lainnya.

Polisi menyebut, pihaknya telah menangkap empat dari sepuluh orang yang diduga menganiaya Pratu Marinis JYS.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri di Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan tersebut, Ganjar menyerahkan lukisan yang dibuat oleh seniman Djoko Susilo.

"Pak Joko, lukisan sudah diterima ibu. Ibu seneng banget gambar anaknya ceria-ceria. Monggo bu ke Pak Joko, pesannya apa Bu," kata Ganjar dalam video yang diunggah ke internet.

Menurut keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Ganjar berangkat ke Jakarta untuk menemui Megawati pada Jumat (21/5/2021).

Pertemuan Ganjar dengan Megawati itu berlangsung sehari sebelum serangkaian acara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Tengah di Kota Semarang.

Acara itu bikin heboh lantaran Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI-P sekaligus gubernur, tidak diundang.

Sebanyak sembilan anggota organisasi masyarakat (ormas) melakukan pengeroyokan terhadap Bripka Yuyus Subhan.

Personel Polres Sumedang ini awalnya ingin melerai keributan yang dilakukan oleh para anggota ormas ini.

"Saat anggota kami mencoba melerai dan meminta mereka semua pulang, mereka malah berbalik menyerang anggota kami," sebut Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, Minggu (23/5/2021).

Saat mengetahui pria yang mereka aniaya adalah anggota polisi, para pengeroyok langsung kabur.

Peristiwa ini terjadi di Dusun Sindangjaya, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jabar, Rabu (19/5/2021), pukul 23.00 WIB.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jombang, Moh. Syafii; Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Pythag Kurniati, Robertus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/05/25/064500578/-populer-nusantara-gejolak-internal-pdi-p-uang-arisan-rp-1-m-dibawa-kabur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke