SOLO, KOMPAS.com-Polisi membubarkan aksi solidaritas untuk Palestina yang berlangsung di Bundaran Gladag, Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (21/5/2021).
Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pembubaran terpaksa dilakukan setelah orator dalam demonstrasi ini melontarkan ancaman untuk petugas yang mengingatkan soal protokol kesehatan.
"Salah satu orator meleceng dari materi yang disampaikan di muka umum. Menyerang pribadi, bahkan berisi ancaman, ini tidak boleh," kata Ade ditemui di Bundaran Gladag Solo, Jumat.
Baca juga: Jumlah Warga Satu RT di Solo Positif Covid-19 Bertambah Jadi 42 Orang
Menurut Ade, peserta aksi tidak mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dengan berkerumun, tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker.
"Jalan dikuasai, peraturan lalu lintas sudah diabaikan semuanya. Akhirnya kami memutuskan untuk membubarkan aksi yang berlangsung sekitar satu jam 45 menit. Karena kami berprinsip di tengah pandemi ini keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi," sebut Ade.
Ade menegaskan akan memanggil penanggung jawab maupun korlap aksi terkait kegiatan tersebut.
Pasalnya, dalam pemberitahuan penanggung jawab aksi menyampaikan bahwa peserta aksi solidaritas untuk Palestina hanya 80 orang.
Namun, pada saat aksi berlangsung ada ratusan peserta.
"Pemberitahuan 80 massa aksi ini hampir 600 orang," terang dia.
Terpisah, Humas Aksi Endro Sudarsono mengatakan, massa aksi solidaritas berasal dari berbagai elemen masyarakat.
Mereka mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian maupun Satgas Penanganan Covid-19 Solo terkait penyelenggaraan aksi tersebut.
"Kami sudah layangkan pemberitahuan di Polresta dan Ketua Gugus Satgas Covid-19 Solo," kata dia.
Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.