BALI, KOMPAS.com - Pemulangan 19 Anak Buah Kapal (ABK) Bandar Nelayan 188 yang tenggelam di Samudra Hindia telah tiba di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada Jumat (21/5/2021).
Kementerian Luar Negeri RI bersama TNI AL, Basarnas Bali dan Angkatan Laut Australia berhasil mengevakuasi seluruh ABK kapal laut berjumlah 19 orang.
Sementara, satu orang lainnya atas nama Darno dipulangkan melalui udara dari Pert Australia ke Jakarta karena mengalami cedera tangan kanan.
Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada menjelaskan, sekitar pukul 06.30 WITA evakuasi atau pemindahan ABK dilakukan dari Kapal AL Australi HMAS ANSAC ke KRI ESCOLAR pada posisi 2 Nm sebelah timur pelabuhan Benoa.
Baca juga: Dukung Program Work From Bali, Wagub Sebut Bisa Selamatkan Ekonomi Bali
Para nelayan itu menaiki KRI Escolar mendekati Benoa didampingi Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas Bali, RIB Polair, RIB Lanal, KN 326 KSOP dan Bakamla.
Kurang lebih dua setengah jam berlayar, kapal tiba di Benoa dan sandar di Dermaga Timur.
Setalah tiba di Benoa, dilakukan serah terima dari Konjen Australia kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri.
Selanjutnya, seluruh ABK menjalankan pemeriksaan medis.
"Setelah pemeriksaan medis oleh Kesehatan Pelabuhan dengan tetap menerapkan protokol Covid19, dari Satgas Covid lakukan penyiapan hotel untuk isolasi," kata Darmada dalam keterangan tertulis, Jumat (21/5/2021).
Ia mengatakan, usai diterima di Pelabuhan Benoa, seluruh ABK menjadi tanggung jawab PT Bandar Nelayan dalam pengawasan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Baca juga: Terisak, Ibunda Ceritakan Permintaan Terakhir Prada Ardi: Saya Mau Lihat Wajah Mama
Kronologi tenggelamnya kapal
Menurut Darmada, KM Bandar Nelayan 188 mengalami kebocoran sehingga nyaris tenggelam di Samudra Hindia.
Informasi peristiwa itu diperoleh Basarnas pada Kamis (13/5/2021) sekitar pukul 09.10 WITA.
Posisi kejadian koordinat 31° 10.70' S 102° 16.32' E (radial 206°/ 1.520 Nm dari Kantor Basarnas Bali dan radial 270°/ 697Nm dari Perth Australia).
"Pihak Basarnas berkoordinasi dengan JRCC Australian untuk mengambil aksi," ujarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.