Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Sebut Temukan Telur Palsu di Kediri Minta Maaf

Kompas.com - 18/05/2021, 08:33 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Khairina

Tim Redaksi


KEDIRI, KOMPAS.com- Kegaduhan penemuan telur palsu di Kota Kediri, Jawa Timur, diawali oleh adanya seorang warga yang marah menemukan telurnya rusak usai disimpan di dalam kulkas.

Belakangan warga tersebut, yakni Linda Agustini, warga Ngadisimo, Kota Kediri, Jawa Timur meminta maaf atas terjadinya hal itu.

Permohonan maaf itu sebagaimana disampaikan oleh Linda dalam sebuah video yang beredar. Pada video berdurasi 1 menit lebih itu Linda ditemani Anik Mulyaning Ati, kerabatnya.

Baca juga: Kronologi Gaduh Dugaan Telur Palsu di Kediri, Berawal dari Salah Penyimpanan

Linda mengaku khilaf menggunakan istilah telur palsu. Menurutnya, itu terjadi karena kepanikan saat melihat kondisi telur yang akan dimasak.

"Telurnya berbentuk seperti itu, mungkin ada ucap atau kalimat yang salah ngomong tentang kalimat telur palsu," kata Linda dalam video yang dilihat pada Selasa (18/5/2021).

Dia baru menyadari kesalahannya setelah telur tersebut diperiksa oleh pihak berwenang dan hasilnya telur tersebut asli telur ayam yang berubah bentuk karena penyimpanan yang salah.

"Ternyata setelah kami konfirmasi ke dinas terkait, telur tersebut asli," lanjutnya dalam video tersebut.

Sebelumnya juga beredar video yang menceritakan telur yang dianggap palsu. Video itu beredar luas melalui media sosial.

Pada video itu, terlihat beberapa butir telur yang coba dipecahkan menggunakan pisau dan isi telur nampak beku menjadi gumpalan es.

Suara pada video yang berdurasi 4 menit lebih itu meragukan keaslian telur di antaranya karena kebekuan itu. Juga meragukan membran telur karena dianggap layaknya kertas.

Atas kegaduhan itu, pihat terkait telah melakukan pemeriksaan fisik telur juga pemeriksaan laboratorium untuk memastikan asli atau tidaknya.

Baca juga: Gaduh Dugaan Telur Palsu di Kediri, Ini Hasil Pemeriksaan Aparat

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Veteriner, Pengelolaan dan Pemasaran Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemkot Kediri Pujiono mengatakan, peristiwa gaduh itu terjadi karena faktor kurangnya pengetahuan atas telur dan faktor penyimpanannya.

Sebab dari pemeriksaan keterangan maupun pemeriksaan terhadap telur-telur tersebut, nyatanya bukan telur palsu.

"Dari hasil pemeriksaan, itu asli telur yang dihasilkan ayam," ungkap Pujiono, dalam sambungan telepon.

Telur tersebut, kata Pujiono, menjadi beku karena salah penyimpanan. Yakni disimpan dalam lemari pendingin dengan ukuran dingin yang cukup tinggi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com