Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Briptu Reza, Anggota Polda Lampung yang Tetap Bertugas di Malam Takbiran

Kompas.com - 12/05/2021, 22:03 WIB
Tri Purna Jaya,
Dony Aprian

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Malam takbiran seharusnya menjadi momen yang penuh kekhusyukan bagi umat Islam dalam menyambut Lebaran esok paginya.

Namun, kerinduan mengumandangkan kalimat takbir bersama keluarga itu terpaksa ditekan dalam-dalam oleh Briptu Reza (27).

Anggota Polda Lampung tersebut mendapat tugas giliran berjaga di Pos Pantau Operasi Ketupat Krakatau 2021.

"Piket mulai jam 8 tadi pagi sampai ke nanti malam, jam 12. Pulang ke rumah, ya orang rumah sudah tidur mungkin," kata Reza saat ditemui, Rabu (12/5/2021) siang.

Baca juga: Tiga Kabupaten di Lampung Diizinkan Shalat Id di Masjid dan Lapangan

Selain menjaga kondisi keamanan dan ketertiban, tugasnya juga sebagai anggota posko penyekatan pemudik di pintu masuk Kota Bandar Lampung.

Menurutnya, tugas pada tahun ini benar-benar menguras emosi.

Pasalnya, di saat orang lain berkumpul dengan keluarga di malam Idul Fitri, Reza harus siaga memantau pemudik yang berusaha masuk Kota Bandar Lampung.

"Rencananya mau pulang sebentar ke rumah orangtua di Pringsewu. Tapi, ya mau bagaimana lagi, kebetulan lagi tugas. Untung orang rumah sudah biasa dan mengerti," tutur Reza.

Di sisi lain, Reza sangat paham kondisi Lampung terkini terkait pandemi yang terjadi sekarang.

Reza tak habis pikir, di saat penyebaran Covid-19 yang makin tidak terkendali, masih banyak masyarakat yang nekat keluar masuk provinsi.

"Tadi malam saya dengar info, ada yang nyoba nerobos di (Pelabuhan) Merak. Lah kok nekat ya, ini di Lampung aja nambah terus (kasus Covid-19)," kata Reza.

Baca juga: Gubernur Lampung Imbau Warga Jalankan Shalat Id di Rumah

Hal senada disampaikan Kepala Pos Pengamanan Sukarame Ipda Daryanto.

Daryanto menilai, seharusnya masyarakat bisa mengerti kondisi yang terjadi sekarang ini.

"Kalau masyarakatnya masih ngotot ya enggak bakal usai (pandemi)," kata Daryanto.

Daryanto mengaku tidak berharap muluk-muluk atas kondisi ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com