Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Editor Detik.com Dikeroyok Orang Tak Dikenal Saat Mencari Makanan, Begini Kondisinya

Kompas.com - 12/05/2021, 19:16 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Editor Detik.com di Surabaya, Suki (32), mengalami tindak penganiayaan dan pengeroyokan oleh sejumlah orang tak dikenal di Jalan Diponegoro, Surabaya, Rabu (12/5/2021) dini hari.

Ia dihajar oleh tiga atau empat pemuda hingga babak belur hingga bagian wajah dan tangannya lebam dan memar.

Peristiwa itu terjadi saat Suki keluar dari indekosnya di Jalan Mangkunegoro, Wonokromo, Surabaya, dan hendak mencari makanan sahur sekitar pukul 02.15 WIB.

"Rabu dini hari sekitar pukul 02.15 WIB, saya keluar hendak cari sahur. Saya keluar kos naik motor," ujar Suki, kepada kepada wartawan, Rabu (12/5/2021).

Baca juga: Mobil Pelat M Terobos Pos Penyekatan di Malang, Nyaris Lukai Polisi

Suki mengatakan, saat berada di traffic light Jalan Diponegoro (dekat SPBU), ada dua orang pemuda berboncengan mendekatinya.

Tiba-tiba saja mereka menuduh Suki telah menabrak mereka.

"Mereka menuduhkan sesuatu yang tidak saya lakukan. Sebelum lampu hijau menyala, mereka sempat mengemplang helm saya," kata Suki.

Setelah lampu hijau menyala, ia pun bergegas melarikan diri dari beberapa pemuda yang memukulnya.

Suki bahkan menerobos traffict light, agar tidak terkejar oleh sekelompok pemuda yang berusaha mengejarnya.

"Sampai pada satu titik, saya memutuskan untuk mencari pertolongan. Saya masuk ke halaman Bank NISP di Jalan Ciliwung berharap mendapat pertolongan. Karena saya melihat ada seorang sekuriti yang tengah berjaga di halaman bank tersebut," ujar Suki.

Namun, setelah memarkir sepeda motornya, dua orang yang mengejar Suki langsung datang mengeroyok.

Mereka menghajar dan menendang sambil memaksanya mengakui apa yang tidak pernah Suki lakukan.

"Beberapa saat kemudian mereka merasa puas sudah membuat saya babak belur. Namun, mereka tetap menuduh saya telah menabrak mereka. Sehingga mereka memaksa saya membayar ganti rugi Rp 200.000," kata Suki.

Namun, saat itu uang di dompetnya hanya tinggal Rp 100.000.

 

Tanpa berpikir panjang, dia langsung menyerahkan uang tersebut dengan harapan mereka segera meninggalkannya

Dalam aksi pengeroyokan itu, ia melihat dua sepeda motor. Sepeda motor pertama ada dua orang berboncengan.

Sedangkan sepeda motor lainnya hanya seorang diri.

"Tapi menurut sekuriti bank, ada 4 orang yang mengeroyok saya. Salah satu motor berboncengan tiga. Karena itu sekuriti tidak berani melerai atau memberikan pertolangan saat saya dikeroyok," kata Suki.

Ia pun telah melaporkan kasus pengeroyokan tersebut kepada Polsek Wonokromo, Surabaya. Ia juga telah menjalani pemeriksaan visum et repertum di rumah sakit.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Wonokromo Ipda Arie Pranoto membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Benar, ada dugaan pengeroyokan editor Detik.com, Mas Suki," kata dia.

Baca juga: Anjang-anjangan, Budaya Lebaran Tanah Sunda yang Hampir Punah

Arie mengungkapkan, laporan polisi baru diterima pada Rabu (12/5/2021) siang. Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Motif juga masih kami dalami, bukti-buktinya sementara laporan Mas Suki visum dari rumah sakit," ujar dia.

Saat ditanya perihal penyelidikan di tempat olah TKP, Arie menyatakan masih didalami.

Menurutnya, penyelidikan masih dalam hal pengecekan TKP dengan mencari bukti pendukung seperti CCTV.

Meski begitu, Arie mengaku enggan bergantung pada rekaman CCTV saja.

"Semoga, (rekaman CCTV) di lokasi ada, korban mengaku didatangi 2 pelaku, ada yang menabrak si pelaku. Masih kami dalami terkait wilayah Tegalsari, dr Soetomo mengalami kekerasan fisik, di daerah Wonokromo Ciliwung, dikeroyok di tangan dan sekitar wajah," tutur Arie.

Kendati demikian, Arie belum berani memutuskan apa modus yang dilakukan para pelaku terhadap Suki.

Ia mengatakan, pengeroyokan itu tidak sampai pada pembegalan.

"Modus motif tertentu, alhamdulillah tidak sampai mengarah ke perampasan dan pembegalan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com