Salin Artikel

Editor Detik.com Dikeroyok Orang Tak Dikenal Saat Mencari Makanan, Begini Kondisinya

SURABAYA, KOMPAS.com - Editor Detik.com di Surabaya, Suki (32), mengalami tindak penganiayaan dan pengeroyokan oleh sejumlah orang tak dikenal di Jalan Diponegoro, Surabaya, Rabu (12/5/2021) dini hari.

Ia dihajar oleh tiga atau empat pemuda hingga babak belur hingga bagian wajah dan tangannya lebam dan memar.

Peristiwa itu terjadi saat Suki keluar dari indekosnya di Jalan Mangkunegoro, Wonokromo, Surabaya, dan hendak mencari makanan sahur sekitar pukul 02.15 WIB.

"Rabu dini hari sekitar pukul 02.15 WIB, saya keluar hendak cari sahur. Saya keluar kos naik motor," ujar Suki, kepada kepada wartawan, Rabu (12/5/2021).

Suki mengatakan, saat berada di traffic light Jalan Diponegoro (dekat SPBU), ada dua orang pemuda berboncengan mendekatinya.

Tiba-tiba saja mereka menuduh Suki telah menabrak mereka.

"Mereka menuduhkan sesuatu yang tidak saya lakukan. Sebelum lampu hijau menyala, mereka sempat mengemplang helm saya," kata Suki.

Setelah lampu hijau menyala, ia pun bergegas melarikan diri dari beberapa pemuda yang memukulnya.

Suki bahkan menerobos traffict light, agar tidak terkejar oleh sekelompok pemuda yang berusaha mengejarnya.

"Sampai pada satu titik, saya memutuskan untuk mencari pertolongan. Saya masuk ke halaman Bank NISP di Jalan Ciliwung berharap mendapat pertolongan. Karena saya melihat ada seorang sekuriti yang tengah berjaga di halaman bank tersebut," ujar Suki.

Namun, setelah memarkir sepeda motornya, dua orang yang mengejar Suki langsung datang mengeroyok.

Mereka menghajar dan menendang sambil memaksanya mengakui apa yang tidak pernah Suki lakukan.

"Beberapa saat kemudian mereka merasa puas sudah membuat saya babak belur. Namun, mereka tetap menuduh saya telah menabrak mereka. Sehingga mereka memaksa saya membayar ganti rugi Rp 200.000," kata Suki.

Namun, saat itu uang di dompetnya hanya tinggal Rp 100.000.


Tanpa berpikir panjang, dia langsung menyerahkan uang tersebut dengan harapan mereka segera meninggalkannya

Dalam aksi pengeroyokan itu, ia melihat dua sepeda motor. Sepeda motor pertama ada dua orang berboncengan.

Sedangkan sepeda motor lainnya hanya seorang diri.

"Tapi menurut sekuriti bank, ada 4 orang yang mengeroyok saya. Salah satu motor berboncengan tiga. Karena itu sekuriti tidak berani melerai atau memberikan pertolangan saat saya dikeroyok," kata Suki.

Ia pun telah melaporkan kasus pengeroyokan tersebut kepada Polsek Wonokromo, Surabaya. Ia juga telah menjalani pemeriksaan visum et repertum di rumah sakit.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Wonokromo Ipda Arie Pranoto membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Benar, ada dugaan pengeroyokan editor Detik.com, Mas Suki," kata dia.

Arie mengungkapkan, laporan polisi baru diterima pada Rabu (12/5/2021) siang. Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Motif juga masih kami dalami, bukti-buktinya sementara laporan Mas Suki visum dari rumah sakit," ujar dia.

Saat ditanya perihal penyelidikan di tempat olah TKP, Arie menyatakan masih didalami.

Menurutnya, penyelidikan masih dalam hal pengecekan TKP dengan mencari bukti pendukung seperti CCTV.

Meski begitu, Arie mengaku enggan bergantung pada rekaman CCTV saja.

"Semoga, (rekaman CCTV) di lokasi ada, korban mengaku didatangi 2 pelaku, ada yang menabrak si pelaku. Masih kami dalami terkait wilayah Tegalsari, dr Soetomo mengalami kekerasan fisik, di daerah Wonokromo Ciliwung, dikeroyok di tangan dan sekitar wajah," tutur Arie.

Kendati demikian, Arie belum berani memutuskan apa modus yang dilakukan para pelaku terhadap Suki.

Ia mengatakan, pengeroyokan itu tidak sampai pada pembegalan.

"Modus motif tertentu, alhamdulillah tidak sampai mengarah ke perampasan dan pembegalan," tutur dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/12/191603578/editor-detikcom-dikeroyok-orang-tak-dikenal-saat-mencari-makanan-begini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke