KOMPAS.com - Pihak keluarga mengaku belum mendapat penjelasan soal penjemputan RA oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror pada Sabtu (8/5/2021).
"Saya kaget, enggak percaya. Ini baru dugaan atau sudah fix (terlibat terorisme). Kami keluarga bingung, berharap ada penjelasan pihak terkait. Biar kami enggak bingung, dan enggak menduga-duga," kata Zamzam, adik RA saat ditemui di kediamannya di Desa Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Victor Yeimo Ditangkap, DPO Kasus Kerusuhan Papua dan Dikenal sebagai Orator
Sementara itu, menurut Kepala Dusun Baketrak Kevin, pada Senin (10/5/2021), RA ditangkap saat perjalanan ke Pasar Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
"Dijemputnya Sabtu (8/5/2021) jam 10-an," katanya.
Lalu, setelah itu ada 10 anggota Densus berpakaian preman menggeledah rumah RA. Saat itu para petugas mengendarai tiga unit minibus.
Baca juga: Guru Mengaji di Ciamis Dijemput Densus 88 Saat Akan Belanja ke Pasar, Keluarganya Kaget
"(Saat penggeledahan) mereka berkata kepada saya dari Densus 88," kata Kevin. Tim Densus menggeledah sekitar setengah jam.
Dari hasil penggeledahan, kata Kevin, menurut Kevin, petugas hanya membawa satu buku dan dua botol kecil berisi cairan.
"Buku tentang amaliyah sepertinya, saya lihat judulnya. Lalu dua botol obat kimia," terang Kevin.
Namun, saat penggeledahan, Kevin mengaku tak melihat kehadiran RA.
Menurut Kevin, kegiatan sehari-hari RA adalah guru mengaji anak-anak di desa.
Warga mengaku tak ada yang aneh dengan perilaku RA. Bahkan, RA biasa berbaur dengan warga.
"Sosialisasinya (dengan warga) bagus," jelas Kevin.
(Penulis: Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor: Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.