Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pengolah Sampah di Surabaya yang Diresmikan Jokowi, Tebesar di Indonesia, Ubah 1.000 Ton Sampah Jadi Energi Listrik

Kompas.com - 06/05/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya pada Kamsi (6/5/2021).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan PSEL Benowo dibangun sejak tahun 2012.

Saat pembangunan PSEL Benowo, Pemkot Surabaya menggandeng PT Sumber Organik.

Baca juga: Diresmikan Jokowi Besok, Pengolah Sampah Menjadi Listrik di Surabaya Bakal Jadi Proyek Percontohan Nasional

Ubah 1.000 ton sampah jadi energi listrik

Anna mengatakan pada tahun 2012, proses mengolah sampah menjadi listrik masih menggunakan metode landfill gas power plant.

"Dengan metode ini, PSEL mampu menghasilkan energi listrik 2 megawatt dari 600 ton sampah per hari," ujar dia.

Seiring berjalannya waktu, di tahun 2015, pemkot yang bekerja sama dengan PT Sumber Organik mulai menggunakan metode Gasification Power Plant untuk mengolah sampah menjadi listrik.

Baca juga: Kamis, Jokowi Resmikan Pengolah Sampah Menjadi Listrik Terbesar di Indonesia

Rencannya metode tersebut sudah bisa diterapkan sejak tahun 2020. Namun karena pandemo Covid-19, proses komisioning atau pengujian oleh tim ahli dari luar negeri mundur dilakukan.

Dengan metode baru, dari 1.000 ton sampah bisa menghasilkan listrik 9 megawatt per hari.

"Sebetulnya targetnya tahun 2020, tapi karena kondisi Covid-19 sehingga untuk komisioning dengan mendatangkan tim ahli dari luar negeri ke Indonesia jadi mundur. Alhamdulillah tanggal 10 Maret 2021 kemarin sudah proses. Jadi, sudah bisa menghasilkan listrik 9 Megawatt dari setiap 1.000 ton sampah per hari," kata dia.

Baca juga: Air Kelapa Muda Jadi Menu Favorit Berbuka Warga Padang, Sampah Batok Kelapa Naik 2 Kali Lipat

Kerjasama selama 20 tahun

Ilustrasi sampah plastik yang menumpuk. Dok. Freepik/jcomp Ilustrasi sampah plastik yang menumpuk.
Anna mengatakan pemkot bekerja sama dengan PT Sumber Organik dengan konsep 'bangun guna serah' (built operate and transfer) selama 20 tahun.

"Jadi, nanti tahun ke 20 atau di tahun 2032, semua (alat) ini menjadi milik pemkot dengan kondisi 85 persen. Artinya, mesinnya, semua peralatan pengolahan sampah ini dalam kondisi baik dan menghasilkan listrik dalam kondisi baik," kata dia.

Sedangkan listrik yang dihasilkan akan menjadi kewenangan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Menurut Anna PT Sumber Organik sudah bekerja sama dengan PLN terkait listrik yang dihasilkan.

Baca juga: Mulai Juni, 400 Ton Sampah Tangsel Per Hari Dibuang ke TPA Cilowong Serang

Sampah berasal dari 190 TPS

Menurut Anna tidak semua sampah diolah namun akan dipilah lebih dulu di 190 TPS yang ada di Surabaya.

Ia mengatakan, saat ini Kota Surabaya menghasilkan sampah sekitar 1.500 ton per hari dan sampah yang masuk ke TPS Benowo adalah sampah domestik atau rumah tangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com