Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Anak Pengemudi Ojol Tewas Setelah Menyantap Sate dari Wanita Misterius | Kendaraan Keluar dan Masuk di Pekanbaru Diperketat

Kompas.com - 03/05/2021, 06:15 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Anak pengemudi ojek online bernama Naba Faiz Prasetya (10) di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tewas keracunan setelah menyantap sate.

Kejadian itu berawal saat sang ayah bernama Bandiman menerima order secara offline dari seorang perempuan.

Saat itu, perempuan tersebut meminta Bandiman untuk mengantarkan menu takjil, berupa sate kepada Tomy warga Kasihan, Bantul.

Namun, karena penerima kiriman itu tidak mengetahui identitasnya pengirimnya, akhirnya memilih menolak kiriman tersebut dan diberikan kepada Bandiman untuk dibawa pulang untuk disantap bersama keluarga.

Setibanya di rumah, sate tersebut disantap oleh istri dan korban. Sesaat kemudian, mereka tergeletak. Istrinya berhasil diselamatkan setelah mendapat perawatan medis. Namun, anaknya Naba nyawanya tak berhasil tertolong.

Sementara di Pekanbaru, Riau, petugas gabungan mulai melakukan pengetatan pemeriksaan di daerah perbatasan.

Hal itu untuk mengantisipasi adanya pemudik yang tidak membawa surat bebas Covid-19.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan dipaksa putar balik. Sebab, sejumlah persyaratan tidak berhasil dipenuhi.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Anak pengemudi ojol tewas santap sate beracun

Bandiman Tukang Ojek Penerima Orderan Makanan yang menyebabkan Anaknya Meninggal dunia di rumahnya Sewon, Bantul Jumat (30/4/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Bandiman Tukang Ojek Penerima Orderan Makanan yang menyebabkan Anaknya Meninggal dunia di rumahnya Sewon, Bantul Jumat (30/4/2021)

Anak pengemudi ojek online bernama Naba Faiz Prasetya (10) di Bantul, Yogyakarta , tewas setelah menyantap sate beracun.

Sate tersebut didapat ayahnya Bandiman dari seorang perempuan yang melakukan order secara offline.

Karena penerima order dari perempuan tersebut menolak kiriman itu, oleh Bandiman makanan takjil itu dibawa pulang dan disantap bersama keluarga.

Tapi tak disangka, sate tersebut ternyata beracun dan menewaskan anaknya.

Baca juga: Order Tanpa Aplikasi dari Wanita Misterius Jadi Petaka Bagi Bandiman, Anaknya Tewas Santap Sate Beracun

2. Pemeriksaan kendaraan di Pekanbaru diperketat

Petugas gabungan melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan untuk mencegah pemudik di posko penyekatan mudik di Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (1/5/2021) malam.KOMPAS.com/IDON Petugas gabungan melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan untuk mencegah pemudik di posko penyekatan mudik di Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (1/5/2021) malam.

Untuk mengantisipasi warga yang nekat melakukan mudik Lebaran, sejumlah petugas gabungan melakukan pengetatan pemeriksaan kendaraan yang hendak masuk dan keluar di Pekanbaru.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan terlihat diminta putar balik oleh petugas.

Sebab, mereka terbukti sebagai pemudik dan tidak mengantongi surat bebas Covid-19.

"Kita mengontrol orang keluar, masuk ke Kota Pekanbaru untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar Wali Kota Pekanbaru Firdaus.

Baca juga: Kendaraan Keluar dan Masuk Pekanbaru Mulai Diperiksa, Pemudik Wajib Putar Balik

3. Sikap Kapolda Papua soal penanganan KKB

Kapolda Papua, Irjen Mathius D FakhiriKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan akan tetap menggunakan pendekatan kesejahteraan dalam menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Hal itu dilakukan karena pihaknya tidak menginginkan penindakan yang dilakukan justru memunculkan persoalan baru.

"Kita tegas tapi terukur, kita tidak main-main dengan kelompok ini, penegakan hukum itu kita lihat secara baik, dampak penindakan itu jangan sampai menimbulkan persoalan baru, kita tidak mau penindakan ini membuat luka," kata dia.

Untuk memaksimalkan pendekatan yang dilakukan itu, pihaknya meminta kepala daerah untuk berperan aktif dalam menyikapi persoalan tersebut.

Sebab, kepala daerah dianggap memiliki hubungan emosional lebih baik kepada KKB daripada aparat keamanan.

Baca juga: KKB Dilabeli Teroris, Kapolda Papua: Kami Tetap Kedepankan Pendekatan Kesejahteraan

4. Satu keluarga keracunan gegara masak kakung pakai oli

Korban keracunan saat mendapat perawatan di RSUD Sumedang. 
tribunnews Korban keracunan saat mendapat perawatan di RSUD Sumedang.

Satu keluarga di Kampung Awilega, Desa Cikareo Utara, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah menyantap tumis kangkung.

Sebab, tumis kangkung yang disantap itu ternyata dimasak dengan dengan menggunakan oli.

Sang ibu, Dedeh Rosnita (43) mengaku tak sengaja menggunakan oli untuk memasak masakan tersebut.

Sebab, oli literan itu ditaruh di plastik transparan sehingga mirip dengan minyak goreng.

"Salah ngambil (minyak), dikiranya minyak goreng, ternyata itu oli literan. Soalnya seminggu lalu anak saya disuruh beli oli liter, saya pikir sudah dimasukin ke motor, ternyata belum," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: 6 Orang Keracunan Tumis Kangkung yang Dimasak Pakai Oli, Salah Satunya Ibu Hamil, Ini Kondisinya

5. Gubernur Papua minta aparat lakukan pemetaan matang

Gubernur Papua, Lukas EnembeKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Gubernur Papua, Lukas Enembe

Gubernur Papua Lukas Enembe meminta pemerintah pusat mengkaji kembali soal pelabelan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebagai teroris.

Sebab, pelabelan itu dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kehidupan sosial hingga ekonomi masyarakat Papua.

Selain itu, untuk menghindari terjadinya salah sasaran, Lukas juga meminta aparat keamanan dapat mematangkan pemetaan yang dilakukan.

"Mendorong agar TNI dan Polri terlebih dahulu untuk melakukan pemetaan kekuatan KKB yang melingkupi persebaran wilayahnya, jumlah orang dan ciri-ciri khusus yang menggambarkan tubuh organisasi tersebut," ujar Lukas dalam poin pernyataan gubernur yang dia keluarkan.

Baca juga: Minta Label Teroris KKB Dikaji Ulang, Gubernur Papua Sarankan Aparat Lakukan Pemetaan Matang agar Tak Salah Tembak

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Dhias Suwandi, Idon Tanjung | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Michael Hangga Wismabrata, Pythag Kurniati, Khairina, Abba Gabrillin).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com