TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com - Hingga Minggu (02/05/2021), proses evakuasi dan pencarian korban longsor PLTA Batang Toru terus dilakukan. Dua korban kembali ditemukan dalam keadaan meninggal.
Kedua korban ditemukan warga jauh dari lokasi kejadian longsor, tepatnya di aliran Sungai Batang Toru, di Dusun Mabang, Desa Muara Huta Raja, Kecamatan Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan.
"Benar. Di hari ketiga pencarian, dua korban longsor kembali ditemukan. Dan jenazahnya langsung dibawa ke RSUD Sipirok," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, Isnut Siregar, lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (02/05/2021).
Baca juga: Ibu dan 2 Anak Jadi Korban Longsor di Area PLTA Batang Toru, Dimakamkan Satu Liang
Isnut mengatakan, kedua korban teridentifikasi berjenis kelamin perempuan, dengan identitas Yasmani Halawa (53) dan cucunya Sopiana (12).
"Jadi total korban yang ditemukan pada Minggu, yang menjadi hari ketiga pencarian yaitu sudah 5 korban," ujar Isnut.
Isnut mengatakan, kedua korban sudah diserahkan kepada pihak keluarganya untuk kemudian dilakukan pemakaman. Jenajah Yasmani Halawa, diserahkan kepada anaknya, dan sudah dimakamkan di pemakaman di Desa Pangurabaan, Sipriok.
Sedangkan jenajah Sopiana, diserahkan kepada ayahnya Adisman Zalukhu (42), dan dibawa ke tempat tinggal mereka di Sigalagala, Sosopan, Kabupaten Padang Lawas.
Baca juga: 12 Orang Tertimbun Longsor di Lokasi Proyek PLTA, Baru 3 yang Ditemukan
Kedua korban, ditemukan warga yang sedang memancing di aliran Sungai Batang Toru, di Dusun Mabang, Desa Muara Huta Raja, Kecamatan Muara Batang Toru. Lokasinya berada jauh dari tempat awal kejadian.
Jasad kedua korban ditemukan dalam kondisi tidak utuh, namun masih bisa dikenali. Diduga hanyut dan terseret arus sungai.
"Dua korban awalnya ditemukan warga yang sedang memancing, dan diduga merupakan korban longsor dari PLTA. Penemuan itu langsung saya kabarkan kepada Bhabinsa," kata Rohim Siregar, perangkat desa setempat.