Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesanan Kopiah Melimpah, Berkah Ramadhan bagi Perajin Cianjur

Kompas.com - 02/05/2021, 18:54 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Produksi kopiah atau peci di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melonjak drastis setiap bulan Ramadhan, termasuk tahun ini.

Hal ini seperti tampak di sebuah konveksi di Desa Maleber, Karangtengah.

Setiap hari, dari pagi hingga petang, industri rumahan itu riuh dengan deru mesin jahit yang saling bersahutan.

Pemilik usaha, Salman Helmi (33) menuturkan, sedang mengejar volume pesanan yang harus segera dikirim ke sejumlah tempat di luar daerah.

Pesanan berasal dari Tanah Abang Jakarta, termasuk Bogor, Bandung dan Kalimantan.

"Alhamdulilah dapat pesanan juga dari Malaysia. Santri-santri di sana katanya suka dengan model yang dibuat di sini," kata Helmi kepada Kompas.com, Minggu (2/5:2021).

Baca juga: Mengenal Kopiah Desa Kediri, Laku di Dalam Negeri, Terkenal hingga Arab Saudi

Selama Ramadhan, Helmi mengaku jumlah pesanan meningkat drastis dibandingkan biasanya.

Dalam sehari, usaha yang ditekuninya sejak 5 tahun lalu itu bisa memproduksi seribuan lebih.

"Alhamdulilah tahun ini ada peningkatan. Sempat lesu tahun lalu karena awal-awal pandemi itu yah," ujar dia.

Selain memproduksi kopiah yang standar putih, Helmi coba berinovasi pada pemilihan warna, seperti hitam, biru, merah dan abu, termasuk bahan dan bentuk.

"Peci yang dibuat ini jenis assagofah berbahan spons dan denim. Kalau model ini yang ada resleting di atasnya memang saya yang desain sendiri modelnya," sebut Helmi.

Baca juga: Kisah Penjual Keliling Kopiah Khas Bangka, Dibeli Bupati hingga Gubernur Tanpa Ditawar

 

Menambah pegawai, imbas pesanan membludak

Bulan Ramadhan menjadi berkah bagi perajin kopiah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sejak awal bulan puasa pesanan melimpah dari berbagai daerah.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Bulan Ramadhan menjadi berkah bagi perajin kopiah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sejak awal bulan puasa pesanan melimpah dari berbagai daerah.
Untuk memenuhi pesanan yang membludak selama Ramadhan, Helmi kini mempekerjakan belasan pegawai.

Ia pun memercayakan semua proses produksi, kecuali desain kepada para pegawainya.

Pasalnya, mayoritas pegawainya adalah bekas karyawan garmen yang dirumahkan karena terdampak pandemi Covid-19.

"Alhandulilah bisa memberdayakan mereka kembali. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja," kata Helmi.

Peci assagofah yang diproduksi Koperasi Bina Usaha Keluarga ini dibanderol mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 50.000, tergantung model dan bahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com